Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Kapasitas Nasional SKK Migas Catat Kontrak Senilai Rp 20,2 Triliun

Kompas.com - 27/11/2023, 08:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat nilai kontrak yang disepakati selama pelaksanaan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III mencapai Rp 20,2 triliun.

Forum yang berlangsung di Jakarta selama 23-24 November 2023 itu, mempertemukan seluruh pelaku industri hulu migas di dalam negeri. Selama dua hari pelaksanaan, Forum Kapnas dihadiri 14.087 orang peserta.

Vice Presiden SKK Migas sekaligus Ketua Panitia Forum Kapasitas Nasional Erwin Suryadi mengatakan, nilai kontrak Rp 20,2 triliun tersebut berasal dari penandatanganan 8 nota kesepahaman (MoU) antar-perusahaan dalam negeri pada Forum Kapnas.

Baca juga: Produksi Minyak Masih di Bawah Target, Ini Upaya SKK Migas

MoU tersebut melibatkan SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), perusahaan dalam negeri, termasuk pabrikan, serta lembaga perbankan dalam kerja sama dan bisnis di ekosistem hulu migas.

"Ini menunjukkan kontribusi signifikan industri hulu migas sebagai pendorong roda perekonomian nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/11/2023).

Ia menuturkan, sejak pertama kali diselenggarakan pada 2021, Forum Kapnas memang dirancang untuk memperkuat kapabilitas industri hulu migas dalam negeri.

Forum ini melibatkan berbagai pelaku industri hulu migas mulai dari perusahaan operator, pabrikan, penyedia barang dan jasa (vendor), UMKM, serta industri kreatif sebagai pendukungnya.

"Dalam tahun ketiga ini, pengembangan kapasitas diperluas dengan melibatkan lebih banyak pihak, seperti akademisi, pemerintah daerah, lembaga pendidikan vokasi, dan lembaga sertifikasi," kata Erwin.

Salah satu fokus yang didorong dalam Forum Kapnas tahun ini yakni perihal tenaga kerja. Tenaga kerja asing dalam industri hulu migas terus menurun dalam tiga tahun terakhir.

Hal tersebut menandakan peningkatan kapasitas para pekerja lokal di hulu migas dari tahun ke tahun. Dalam diskusi yang berlangsung di Forum Kapnas diketahui bahwa adanya komitmen yang kuat untuk mengurangi ketergantungan tenaga kerja asing.

Senior VP Business Support Medco E&P Indonesia Amri Siahaan mengatakan, dari sekitar 2.000 staf dan pekerja Medco saat ini, jumlah pekerja asingnya tidak lebih dari 3 orang.

"Bahkan, di sejumlah proyek Medco di luar negeri, seperti Thailand, kami bisa mempekerjakan staf WNI hampir 100 persen. Kalaupun ada pekerja luar, biasanya bersifat tentatif," ungkapnya.

Direktur Utama PT Citra Turbindo Tbk (PTCT) Fajar Wahyudi menambahkan, pada tataran teknis, sudah sangat banyak pekerja dalam negeri yang mumpuni. Bahkan, mereka mampu bersaing di luar negeri.

Hal ini terbukti dari upaya PTCT mengirim 3 stafnya yang merupakan pekerja dalam negeri ke sebuah ajang perlombaan inovasi di Amerika Serikat. Hasilnya ketiganya memenangkan penghargaan.

Meski begitu, Fajar menilai, terkait dengan keterampilan managerial dan soft skill, pekerja dalam negeri masih harus terus ditingkatkan.

"Ini proses yang tidak mudah, tapi harus terus dilakukan," kata dia.

Baca juga: SKK Migas Bidik TKDN Sektor Hulu Migas Bisa Capai 64 Persen Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com