Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Boikot Berdampak ke Dunia Usaha, Kadin Minta Pemerintah Turun Tangan

Kompas.com - 30/11/2023, 15:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah turun tangan menyikapi perkembangan isu seruan boikot produk yang diduga terafiliasi dengan Israel.

Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan bahwa aksi boikot ini sudah mulai merugikan keberlangsungan industri usaha dalam negeri.

Yuki mengingatkan bahwa dalam industri tersebut juga ada hajat dari pekerja yang menggangtungkan hidup dari keberlansungan perusahaan yang diduga terafisiasi dengan pihak yang terlibat konflik dengan Hamas.

Baca juga: BEI: Dampak Aksi Boikot Produk Pro Israel Masih Dapat Dikelola

Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan.

"Kami minta pemerintah menindaklanjuti ini berdasarkan latar belakang perlindungan kepentingan nasional," kata Yuki dalam keterangannya, Kamis (30/11/2023).

Lebih lanjut, Yuki meminta kepada masyarakat untuk menyikapi aksi ini dengan bijak.

Yuki juga meminta kepada masyarakat untuk tidak termakan pemberitaan hoaks terkait daftar produk atau perusahaan di Indonesia yang diduga terafiliasi dengan Israel.

Terlebih, dari pemerintah maupun MUI tidak pernah merilis daftar produk-produk yang terbukti pro dengan konflik di Timur Tengah tersebut.

Baca juga: Marak Aksi Boikot Produk Pro Israel, YLKI: Itu Hak Konsumen

"Jangan termakan pemberitaan hoaks yang tentunya akan sangat merugikan dunia usaha serta berdampak penyerapan ribuan karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut," tegas Yuki. (Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto)

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kadin Minta Pemerintah Turun Tangan, Aksi Boikot Berdampak ke Dunia Usaha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com