Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Kompas.com - 03/12/2023, 20:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) resmi membentuk dua sub holding yakni PalmCo dan SupportingCo. Kedua sub holding ini dibentuk dari hasil penggabungan 13 perusahaan di bawah Holding PTPN III.

Pembentukan PalmCo dan SupportingCo ditandai dengan penandatanganan akta merger pada Jumat (1/12/2023).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, merger PTPN Group merupakan salah satu skema yang dijalankan Kementerian BUMN dengan tujuan efisiensi dan peningkatan berbagai indikator keuangan serta operasional perseroan.

Baca juga: TikTok Shop “Come Back”, Kementerian BUMN: Utamakan Produk UMKM 

"Tentunya, setelah pendandatanganan ini akan ada integrasi sistem, HR, operasional, keuangan, dan sebagainya, yang kita usahakan bisa selesai dalam waktu enam bulan. Dan setelah itu kita harus kembali fokus ke tugas masing-masing," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (3/12/2023).

Secara rinci sub holding PalmCo dibentuk dari penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai surviving entity dan pemisahan tidak murni PTPN III ke dalam PTPN IV.

Sedangkan sub holding SupportingCo dibentuk melalui penggabungan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam PTPN I.

Menurut Tiko, sapaan akrabnya, aksi korporasi yang dilakukan PTPN Group adalah transformasi menyeluruh, termasuk dari sisi sumber daya manusia. Dia ingin para pegawai PTPN, khususnya milenial, bisa menjadi pemain yang andal untuk mengelola perusahaan sawit.

"Jadi saya ingin transformasi dari sisi people-nya benar-benar terlihat. Bagaimana transformasi ini bisa menjadilkan PalmCo menjadi perusahaan sawit terdepan, bukan hanya dari on farm-nya, tapi juga off farm untuk bisa melakukan downstream, value creation, termasuk renewable energy yang sustainable," paparnya.

Adapun pembentukan PalmCo dan SupportingCo merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan mewujudkan kemandirian, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi.

PalmCo diharapkan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600.000 hektar pada 2026, dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia. Sehingga, PTPN dipercaya mamp meningkatkan produksi CPO nasional dan minyak goreng dalam negeri.

PTPN memperkirakan, produksi minyak gorengnya bakal meningkat dari 460.000 ton per tahun di 2021 menjadi 1,8 juta ton per tahun di 2026, atau mengalami kenaikan 4 kali lipat.

Sedangkan, SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan, diversifikasi usaha lainnya, serta green business yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Baca juga: PTPN Susutkan 14 Perusahaan Jadi 3 Subholding, Jamin Tak Ada PHK

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Muhammad Abdul Ghani mengatakan, aksi korporasi restrukturisasi pembentukan Subholding PalmCo dan SupportingCo, menyusul terbentuknya SugarCo pada 2021 lalu, merupakan upaya untuk terus tumbuh berkembang dan berkontribusi maksimal.

Selain itu, sebagai strategi korporasi guna menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

“Integrasi ini memperkuat posisi perusahaan karena memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, di mana perusahaan didukung dengan pemanfaatan sumber daya lahan, sumber daya manusia, inovasi teknologi, serta digitalisasi yang unggul,” kata Ghani.

Strategi sub holding untuk dapat meraih tujuan besar tersebut, di antaranya memaksimalkan nilai aset landbank untuk mendapatkan nilai tambah, peningkatan margin EBITDA dalam 5 tahun mendatang, peningkatan ESG dan ketahanan pangan, peningkatan ekuitas, hingga peningkatan leadership.

“Dan tentunya fokus bisnis yang semakin kuat,” tutup Ghani.

Baca juga: BUMN Setor Dividen Rp 74,1 Triliun ke Negara, Holding dan Merger Jadi Pendorong Kinerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com