Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Kompas.com - 05/12/2023, 11:20 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai ekonomi digital di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia tercatat masih memimpin pangsa pasar ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 82 miliar dollar AS pada 2023. Nilai tersebut setara Rp 1.266,67 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.446 per dollar AS (Jisdor 4 Desember 2023).

Berdasarkan data e-Conomy SEA 2023, nilai ekonomi digital Indonesia jauh mengungguli negara di kawasan Asia tenggara lainnya. Tercatat di posisi kedua negara dengan ekonomi digital terbesar ada Thailand dengan nilai sebesar 36 miliar dollar AS kemudian diikuti oleh Vietnam dengan nilai sebesar 30 miliar dollar AS.

Baca juga: Era Ekonomi Digital, Startup di RI Butuh Pemodal Ventura Korporasi

"Nilai ekonomi digital Indonesia tercatat terus tumbuh dan menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara," ujar Rudy, dalam media briefing, di Jakarta, Senin (4/12/2023).

Lebih lanjut Rudy menjabarkan, ekonomi digital Tanah Air saat ini masih didominasi oleh sektor e-commerce dengan pangsa sebesar 57 persen. Kemudian di posisi kedua terdapat segmen ride hailing lalu media online.

Pemerintah meyakini, nilai ekonomi digital nasional akan terus tumbuh, bahkan mencapai 109 miliar dollar AS pada 2025. Dengan nilai tersebut, Indonesia akan menguasai 40 persen pangsa pasar ekonomi digital di Asia Tenggara.

Namun demikian, pemerintah menyadari sejumlah tantangan yang dihadapi untuk merealisasikan angka tersebut. Tantangan yang dimaksud mulai dari akses internet yang masih rendah disebabkan infrastruktur belum merata, ketersediaan talenta digital yang minim, hingga regulasi kebijakan yang kurang cepat.

Baca juga: Ini Ramalan Terbaru Ekonomi Indonesia dari OECD

Baca juga: Luhut: Nilai Ekonomi Digital RI Bisa Tumbuh hingga 315 Miliar Dollar AS di 2030

Oleh karenanya, pemerintah menyiapkan Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang akan tertuang dalam Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030.

Rudy menyebutkan, strategi yang disiapkan terdiri dari 6 pilar utama, yakni infrastruktur, SDM, iklim bisnis dan keamanan siber, riset, inovasi, dan pengembangan usaha, pendanaan dan investasi, serta (6) kebijakan dan regulasi.

"Keenam pilar inilah yang masuk dalam Stranas Digital yang bisa jadi acuan, baik itu Pemerintah maupun dunia usaha, untuk sama-sama menuju kepada tujuan yang sama mendorong Visi Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Baca juga: Ekonomi Digital ASEAN Berpotensi Tembus Rp 5.032 Triliun pada 2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com