Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Menguat

Kompas.com - 08/12/2023, 09:58 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (8/12/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.07 WIB, IHSG berada pada level 7.137,76 atau naik 0,04 persen (3,1 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.134,62.

Sebanyak 201 saham melaju di zona hijau dan 163 saham di zona merah. Sedangkan 207 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 937,8 miliar dengan volume 1,9 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Desember

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang untuk menguat setelah kemarin ditutup di atas level 7.128.

“Penutupan kemarin mengisyaratkan peluang melanjutkan kenaikan menuju 7.174. IHSG akan melanjutkan fase uptrend menju level 7.225 apabila penutupan hariannya di atas 7.174,” kata Ivan.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mixed. Indeks Nikkei turun 1,6 persen (555,7 poin) pada level 32.302,6, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,36 persen (59,6 poin) ke posisi 16.286,23. Sementara itu, Shanghai Komposit berada di level 2.970,64 atau naik 0,15 persen (4,4 poin), dan Strait Times bertambah 0,79 persen (24,4 poin) pada posisi 3.098,67.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.21 WIB rupiah berada pada level Rp 15.490 per dollar AS, atau naik 25 poin (0,16 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.515 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, sejauh ini belum ada perubahan sentimen di pasar, dan rupiah berpeluang lanjut menguat.

Dia mengatakan, pelaku pasar masih berekspektasi soal pemangkasan suku bunga acuan AS sebelum pertengahan tahun depan yang menurunkan kekuatan dolllar AS terhadap nilai tukar lainnya.

“Rupiah hari ini masih berpotensi menguat dollar AS ke arah Rp 15.450 per dollar AS dengan potensi resisten di sekitar Rp 15.530 per dollar AS - Rp 15.550 per dollar AS,” kata Ariston.

Pelaku pasar juga menantikan data-data ekonomi AS terbaru untuk memperbarui ekspektasi soal suku bunga acuan AS. Pekan ini data tenaga kerja AS yang menjadi sorotan.

Data Non Farm Payrolls versi pihak swasta ADP dirilis lebih rendah dari perkiraan. Ini sedikit banyak memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS.

Jumat malam ini, data yang ditunggu pasar, data NFP versi pemerintah akan dirilis. Data ini bisa mempertegas keyakinan pasar terhadap pemangkasan bila hasilnya lebih rendah dari perkiraan.

Baca juga: Saham TPIA Melonjak 25 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com