KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Experd Consultant
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Character Building Assessment & Training EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Persiapkan Pemimpin Muda Kita

Kompas.com - 09/12/2023, 08:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RASANYA belum terlalu lama kita membahas mengenai milenial yang memasuki dunia kerja dan bagaimana kita menjalin kerja sama dengan mereka. Namun, saat ini, mereka sudah ada di sekeliling kita sebagai pemimpin-pemimpin muda.

Bahkan, negara kita pun berani menggadang seorang anak muda yang belum genap 40 tahun menjadi calon pemimpin dari hampir 300 juta rakyat ini. Memang, kita melihat banyak bermunculan anak-anak muda yang memiliki dampak sangat besar bagi perubahan di dunia.

Namun, jauh di hati kecil, banyak dari kita pasti bertanya-tanya, sudah cukupkah pengalaman yang mereka miliki? Siapkah kita mengambil risiko kegagalan dan memberikan kesempatan kepada para pemimpin muda ini?

Jack Zenger dan Joseph Folkman menyoroti 49 tingkah laku kepemimpinan pada para pemimpin yang dibagi dalam dua kelompok usia, yakni mereka yang berusia 30-an atau lebih muda dan pemimpin yang berusia di atas 45 tahun. Dari analisis ini, mereka menemukan bahwa kelompok pemimpin yang lebih muda mendapatkan skor lebih positif pada seluruh aspek.

Mereka juga melihat bahwa 44 persen dari kelompok pemimpin yang lebih muda memiliki performa tertinggi jika dibandingkan pemimpin lain. Sementara itu, hanya 20 persen dari kelompok pemimpin yang lebih tua meraih performa ini.

Baca juga: Labirin Konflik Kepentingan

Hal ini dikarenakan memang tidak mudah untuk mendapatkan posisi kepemimpinan dalam usia yang relatif muda sehingga boleh dibilang para high achiever-lah yang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.

Para pemimpin muda juga dikenal lebih siap dengan perubahan. Bisa jadi minimnya pengalaman mereka membuat mereka terbuka dengan beragam kemungkinan. “They have the courage to make difficult change,” kata Zenger dan Folkman.

Ciri lain dari pemimpin generasi ini adalah semangat mereka untuk menginspirasi. Mereka memiliki purpose yang lebih besar dari diri mereka dan membuat dunia menjadi lebih baik.

Rizky Ashar Murdiono, salah satu anak muda inspiratif menurut Majalah TIME membuat gerakan “Generasi Baik” yang menginspirasi kaum muda kota untuk masuk ke pelosok daerah dan membangun kekuatan ekonomi di daerah-daerah terpencil. Harapannya, gerakan ini dapat menyeimbangkan ekonomi kota dan desa.

Generasi muda juga terkenal dengan kemampuannya hidup dan bertumbuh dari umpan balik. Kemampuan refleksi, mawas diri, dan mendisrupsi diri sendiri juga tumbuh subur dalam mentalitas anak-anak muda ini.

Ritesh Agarwal, misalnya. Ia drop-out dari universitas ketika melihat bahwa bukan selembar ijazah yang ia butuhkan untuk mencapai mimpinya. Ia sempat meluncurkan Oravel Travels dengan mencontoh Airbnb dan mendapatkan pendanaan 40.000 dollar AS. Namun, ternyata bisnis model ini tidak bertahan lama karena kurang sesuai dengan pasar di India.

Baca juga: Pelunturan Etika

Ritesh tidak putus asa. Ia terus menggarap model bisnis Oravel dengan mencari tahu apa yang benar-benar dibutuhkan dan diharapkan oleh para pengelana dengan bujet rendah. Ia kemudian memenangkan 100.000 dollar AS dari Thiel Fellowship untuk model bisnis barunya.

Oravel Travel berubah menjadi OYO Hotels and Homes, sebuah jaringan hotel yang memiliki lebih dari 43.000 hotel di 80 negara. Pada usia 27 tahun, kekayaan bersih Ritesh Agarwal diperkirakan mencapai 1,1 miliar dollar AS. Hal ini menjadikannya sebagai miliuner termuda kedua di dunia.

Muda dan matang

Banyak pemimpin muda memang dikenal dengan kepiawaiannya hingga membuat organisasi melejit dengan pesat. Namun, kecepatan ini pun menciptakan beragam tantangan. Proses belajar yang biasanya dialami oleh para pemimpin dalam menapaki tangga kariernya bisa jadi banyak terlompati.

Eileen RachmanDok. EXPERD Eileen Rachman

Adam Neumann, founder WeWork, sangat dikagumi kecemerlangan dan karismanya sehingga para investor pun jatuh cinta dengan konsep usaha coworking space-nya. Ia menunjukkan keberanian mengambil risiko dan disrupsi.

Namun, kemudian ia mempraktikkan tindakan yang tidak transparan dalam pengambilan keputusannya, tidak peduli pada peringatan ataupun masukan para stakeholder-nya, serta berfokus pada ambisinya dan memegang kontrol mutlak. Sampai-sampai dikenal gejala from we to me terhadap gaya kepemimpinannya ini.

Akhirnya, ia kehilangan kepercayaan dari para stakeholder dan mengakibatkan kejatuhan WeWork. Kondisi ini umum terjadi pada organisasi yang dipimpin oleh para founder yang sering merasa paling tahu tentang apa yang terbaik untuk organisasi yang sudah dibuatnya menjadi besar ini.

Baca juga: Indra Keenam

Kita perlu ingat bahwa kita tidak mungkin memiliki solusi terhadap semua persoalan. Di bangku sekolah pun, mereka yang memiliki sikap “know it all” cenderung tidak disukai. Inilah pelajaran pertama yang harus dipahami pemimpin muda. Kita perlu bersikap reseptif terhadap masukan orang dan jujur dalam mencernanya.

Semakin banyak kita mendengar dari berbagai pihak termasuk juga anggota tim kita, maka semakin kita dapat melihat permasalahan dengan lebih jelas dan obyektif. “It doesn’t make sense to hire smart people and tell them what to do; we hire smart people so they can tell us what to do.”

Pemimpin muda juga perlu mempersiapkan kultur perusahaan. Budaya koboi yang biasa marak di dunia start-up membanggakan aturan tanpa batasan. Namun, hal ini tentunya sulit dipertahankan manakala perusahaan berkembang semakin besar.

Pemimpin juga perlu belajar cara menebarkan visi jangka panjangnya sehingga setiap insan di bawahnya memahami dengan baik visi tersebut untuk dapat bersama-sama bergerak mencapainya. Jeff Bezos meyakinkan timnya bahwa Amazon harus menjadi perusahaan customer oriented pertama di muka bumi. Kejelasan visi ini membuat Amazon menjadi besar seperti sekarang.

Selanjutnya, sebagai seorang pemimpin kita harus sadar bahwa it’s not about you anymore. Kita perlu mengalihkan fokus bukan lagi pada perkembangan karier kita sendiri, melainkan anggota tim kita.

Baca juga: Paradoks Kekuasaan

Hal itu memang tidak mudah, apalagi ketika banyak dari anggota tim kita justru lebih senior. Bagaimana kita dapat mengenali kebutuhan dan kekhawatiran mereka serta membantu mereka mengatasi masalah–masalah tanpa mereka merasa digurui oleh “anak kecil”? Take the time, work with your team and earn their respect.

Ternyata baik tua ataupun muda, pemimpin tetap perlu mengagendakan keseimbangan antara mendengar, belajar, mengajar, dan terus berkembang. It requires the courage to take bold risks but also the wisdom to recognize when a course correction is needed.

 


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com