Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Konektivitas Antarpulau Jadi Satu Keharusan

Kompas.com - 15/12/2023, 07:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, konektivitas antarpulau merupakan suatu keharusan untuk membangun Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

“Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Oleh karena itu, perlu upaya kita untuk meningkatkan konektivitas antarpulau dan menjadi satu keharusan," kata Budi Karya dalam siaran pers yang dikutip Jumat (15/12/2023).

"Hal ini untuk meningkatkan dan membangun kebutuhan bangsa, maka pada kesempatan hari ini, sudah sejalan dengan tajuk Hari Nusantara 2023, yaitu merajut konektivitas Nusantara dan ekonomi maritim menjadi titik nol jalur rempah. Dan kita harus maknai bersama,”  tambah dia.

Baca juga: Menhub Tak Kuasa Tahan Haru Lihat Buah Hati Pengemudi Ojol Lulus Kuliah

Sebagai salah satu komitmen mewujudkan konektivitas antarpulau, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) memberikan apresiasi green and smart port untuk pelabuhan yang telah menerapkan skema pelabuhan berkelanjutan.

Apresiasi ini berdasarkan penilaian skema green and smart port, hasil kolaborasi PT Sucofindo dengan IDSurvey, yang diserahkan langsung oleh Menhub Budi karya pada perhelatan Hari Nusantara 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan di Maluku Utara, Rabu (13/12/2023).

Kemenko Marves menggelar apresiasi untuk pelabuhan yang telah menerapkan skema pelabuhan
berkelanjutan. Penilaian berdasarkan skema green and smart port, kolaborasi PT Sucofindo dengan IDSurvey.DOKUMENTASI SUCOFINDO Kemenko Marves menggelar apresiasi untuk pelabuhan yang telah menerapkan skema pelabuhan berkelanjutan. Penilaian berdasarkan skema green and smart port, kolaborasi PT Sucofindo dengan IDSurvey.
Direktur Komersial PT Sucofindo Darwin Abas menyebutkan, untuk mewujudkan konektivitas antarpulau, pelabuhan memegang peranan penting mendukung konektivitas dan peningkatan daya saing perekonomian Indonesia.

“Sehingga penting untuk pelabuhan di Indonesia menerapkan konsep pelabuhan yang berkelanjutan karena mampu mengatasi permasalahan lingkungan, energi,
sosial ekonomi dan perubahan iklim,” kata Darwin Abas.

Oleh karena itu, dibutuhkan pembinaan dan penilaian agar pelabuhan bisa meningkatkan kapasitas dan adaptasi terhadap permasalahan tersebut melalui penerapan green and smart port.

“Realisasi ini pun terwujud melalui perhelatan Green and Smart Port Award yang terlaksana pada Hari Nusantara 2023. Dan kami mengucapkan selamat kepada 8 pelabuhan atas peraihan Green and Smart Port Award,” kata Darwin.

Dalam kesempatan ini, Sucofindo dan IDSurvey merupakan lembaga menyusun panduan, rating tools dan dashboard penilaian kriteria penilaian green and smart port.

Kriteria penilaian Green Port juga disusun merujuk pada Green Port Award System (GPAS) yang disusun oleh Asia-Pasific Port System Network (APSN), The World Association for Waterborne Transport Infrastructure (PIANC), International Association of Ports and Harbors (IAPH) serta disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan terkait yang ada di Indonesia dan Internasional.

Baca juga: Jadi Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Hari Nusantara 2023, Menhub Pastikan Kesiapan Transportasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com