Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Besarnya Modal Asing Masuk dan Kurs Rupiah Terapresiasi, Menggembirakan?

Kompas.com - 18/12/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menyatakan bahwa arus modal asing bersih yang masuk ke pasar keuangan Indonesia dari Januari sampai 12 Desember 2023 sebesar Rp 60,67 triliun (antaranews.com, 16/12/ 2023).

Arus modal asing bersih tersebut sebagaian besar dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN).

Di sisi lain, konsisten dengan hal tersebut, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara rata-rata dari Januari sampai 12 Desember 2023 menguat 0,64 persen.

Kurs rupiah terhadap dollar AS yang secara rata-rata menguat ini jauh lebih baik dari mata uang negara-negara G20 dan ASEAN lain yang justru mengalami depresiasi pada periode sama.

Mata uang negara-negara lain yang dimaksud antara lain Peso Filipina yang terdepresiasi 0,62 persen, Baht Thailand terdepresiasi 3,42 persen, Yuan China terdepresiasi 4,02 persen, Ringgit Malaysia terdepresiasi 10,95 persen, dan Yen Jepang terdepresiasi 10,95 persen (antaranews.com, 16/12/2023)

Besarnya modal asing bersih yang masuk ke Indonesia konsisten dengan apresiasi nilai tukar rupiah karena saat ini Indonesia menerapkan sistem nilai tukar mengambang penuh (free floating rate).

Artinya, naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan dibiarkan sesuai mekanisme pasar valuta asing, yaitu sesuai naik turunnya penawaran dan permintaan valuta asing (khususnya dolar AS).

Masuknya modal asing bersih merupakan tambahan bagi stok atau penawaran valuta asing (dollar AS). Jika permintaan valuta asing (dollar AS) tetap, maka harga atau nilai tukar dollar AS terhadap rupiah akan mengalami penurunan atau terdepresiasi. Atau nilai rupiah terhadap dollar AS akan mengalami kenaikan atau terapresiasi.

Masuknya modal asing bersih ke Indonesia yang menyebabkan rupiah terapresiasi terhadap dollar AS tersebut disebabkan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang secara konsisten menjaga suku bunga acuan tetap kompetitif agar modal asing tertarik masuk ke Indonesia.

Saat ini suku bunga acuan BI, yaitu BI7DRR adalah 6 persen. Di samping itu kebijakan pemerintah untuk menetapkan bunga SBN dengan jatuh tempo 10 tahun rata-rata 6-7 persen.

Suku bunga setinggi itu juga merupakan daya tarik investor atau pemegang uang asing untuk membelinya.

Di samping faktor besarnya modal asing bersih yang masuk ke Indonesia, terapresiasinya nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar AS selama Jaanuari-Desember 2023 juga adanya keberhasilan BI untuk tetap menjaga inflasi selama 2023 pada rentang target, yaitu 3 persen plus-minus 1 persen.

Apakah berita yang menggembirakan?

Pertanyaannya: apakah besarnya arus modal asing bersih yang masuk serta terapresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merupakan berita menggembirakan? Jawabannya adalah tidak.

Mengapa? Seperti ditegaskan oleh Sri Mulyani pada kesempatan sama, arus modal asing yang masuk ini sangat volatil (naik turun) tergantung dari beberapa faktor, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Sri Mulyani tampaknya sadar sebagian besar arus modal asing bersih yang masuk tersebut sebagian besar berasal dari pembelian surat berharga negara dan aset keuangan jangka pendek lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com