Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Sebut Ketidakpastian Global Mereda, Rupiah Kian Menguat

Kompas.com - 21/12/2023, 16:41 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, ketidakpastian pasar keuangan global mulai mereda. Hal ini kemudian memicu aliran modal asing masuk ke pasar keuangan RI, dan mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Meredanya ketidakpastian pasar keuangan global tidak terlepas dari arah kebijakan pengetatan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang sudah mencapai puncaknya. Bahkan, The Fed diproyeksi mulai menurunkan suku bunga acuannya pada paruh kedua tahun depan.

"Dengan perkembangan itu kita melihat ketidakpastian pasar keuangan mereda," ujar Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Tutup Tahun, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Seiring dengan meredanya ketidakpastian, aliran modal asing terus masuk ke pasar keuangan RI. Perry melaporkan, net inflows pada kuartal IV-2023 sampai dengan 19 Desember 2023 mencapai 5,1 miliar dollar AS.

Masuknya aliran modal asing ke Indonesia kemudian mendongkrak penguatan nilai tukar rupiah. Bank sentral mencatat, nilai tukar rupiah pada 20 Desember lalu menguat secara rata-rata sebesar 0,44 persen dibandingkan posisi akhir November 2023.

Dengan perkembangan tersebut, nilai tukar rupiah menguat 0,37 persen sejak awal tahun ini (year to date/ytd). Pergerakan ini lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara tetangga, seperti peso Filipina, rupee India, serta baht Thailand yang masing-masing melemah sebesar 0,05 persen, 0,53 persen, dan 0,85 persen.

Baca juga: Ada BI-Fast, Nasabah Sudah Hemat hingga Rp 8 Triliun

"Penguatan nilai tukar rupiah berlanjut sejalan dengan konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia dan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global," tutur Perry.

Menurut Perry, selain ketidakpastian pasar yang mereda, masuknya aliran modal asing juga disebabkan oleh menariknya imbal hasil aset keuangan domestik. Selain itu, apresiasi rupiah juga didorong oleh positifnya prospek ekonomi Indonesia.

"Ke depan, Bank Indonesia tetap akan mewaspadai sejumlah risiko yang mungkin muncul dan memastikan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah," ucap Perry.

Baca juga: BI Bakal Uji Coba Sistem Rupiah Digital pada 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com