Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMGR Ikut Berkontribusi pada Ekonomi Hijau Lewat Konservasi Lingkungan

Kompas.com - 22/12/2023, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus mendorong upaya mengedepankan bisnis berkelanjutan menuju ekonomi hijau. Direktur Utama SMGR, Donny Arsal mengatakan pihaknya saat ini tengah menjalani transformasi industri bahan bangunan menuju ekonomi hijau yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Donny memaparkan, SMGR memiliki fokus menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan dan potensi-potensi dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial, yang diperoleh dari interaksi, komunikasi, serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di wilayah operasional Perusahaan.

Hal ini menjadi esensial untuk menjaga keselarasan antara aktivitas bisnis, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas, yang menjadi komitmen SIG dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga: White Clay Milik Anak Usaha SMGR Raih Hak Paten

 

Misalnya, program konservasi ikan bilih yang dilakukan oleh PT Semen Padang bersama LPPM Universitas Bung Hatta sejak tahun 2018.

Ikan bilih merupakan ikan endemik Danau Singkarak yang terancam punah. Padahal ikan bilih berperan penting sebagai sumber mata pencaharian masyarakat di sekitar Danau Singkarak.

“Sejak program ini bergulir hingga Desember 2023, sekitar 13.000 ekor ikan bilih telah disebar kembali ke Danau Singkarak. Hal ini berdampak pada peningkatkan hasil tangkapan nelayan Nagari Sumpur dari rata-rata 3 kg per hari per nelayan menjadi 7 kg per hari per nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan sebesar Rp 4,5 juta per bulan pernelayan,” kata Donny dalam siaran pers, Jumat (22/12/2023).

Dia menjelaskan, program ini telah memberikan manfaat bagi 149 nelayan dengan total nilai manfaat sebesar Rp 5,39 miliar.

Baca juga: SMGR Selesaikan Rencana Pengelolaan Situs Prasejarah di Area Operasi Semen Tonasa

Sementara itu, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, SMGR Pabrik Tuban berhasil menyulap lahan pascatambang tanah liat seluas 17,2 Ha di Desa Tlogowaru menjadi kawasan edukasi pertanian dan pemberdayaan masyarakat bernama Ecopark Kambangsemi.

Dirintis sejak tahun 2019, Ecopark Kambangsemi melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolannya, terdiri dari 87 pengelola, 527 petani green belt dan 73 pekerja reklamasi.

Ecopark Kambangsemi dibagi menjadi beberapa area pemanfaatan, antara lain perkebunan pisang cavendish, perkebunan dan penyulingan kayu putih, area green house, area peternakan (lele, ayam petelur dan kambing), keramba apung ikan nila, Bale Kriya (workshop paving stone, pot, bata interlock), hingga camping ground.

Baca juga: Manfaatkan Cloud, SMGR Mampu Tekan Biaya Operasional IT hingga 40 Persen


“Bagi kami, operasi berbasis aspek keberlanjutan bukan semata terkait tuntutan pemenuhan aturan, melainkan menjadi bagian dari keunggulan kompetitif yang mendukung pertumbuhan bisnis dan ketahanan Perusahaan di masa mendatang,” ujarnya.

“Kami optimis, akan terbangun kerja sama yang lebih baik antara pelaku industri dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya demi percepatan pencapaian target SDGs di Indonesia,” tegas Donny.

Sebelumnya, upaya menjaga kelestarian lingkungan oleh SMGR dianugerahi penghargaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). SIG dan anak usahanya diberikan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2023 yaitu dua Peringkat Emas dan tujuh Peringkat Hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com