Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Berani Kejar Pajak 100 Orang Terkaya, Anies: Emang Ada Utang Budi Apa?

Kompas.com - 27/12/2023, 11:23 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berencana untuk mengejar pajak dari 100 orang terkaya di Indonesia dengan tujuan menciptakan keadilan sistem perpajakan nasional.

Wacana tersebut kemudian dipertanyakan oleh sejumlah pihak, apakah Anies dan Cak Imin memang berani untuk merealisasikan hal itu.

"Pertanyaannya emang berani? Pertanyaan berikutnya memang ada utang budi apa?" kata Anies, dalam acara Desak Anies di Pontianak, dilansir dari laman Youtube-nya, Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Rumah Kos Bebas Pajak Hotel Mulai Tahun Depan

Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan bertemu Uskup Agung Pontianak Monsinyur Agustinus Agus, Selasa (26/12/2023) siang. Pertemuan tersebut dibalut dalam suasana Natal. Anies didampingi tim pemenangan dan relawan berdialog dan dijamu makan siang di Gedung Keuskupan Agung Pontianak. HENDRA CIPTA/KOMPAS.COM Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan bertemu Uskup Agung Pontianak Monsinyur Agustinus Agus, Selasa (26/12/2023) siang. Pertemuan tersebut dibalut dalam suasana Natal. Anies didampingi tim pemenangan dan relawan berdialog dan dijamu makan siang di Gedung Keuskupan Agung Pontianak.

Anies menjelaskan, pundi kekayaan 100 orang terkaya di Indonesia melampaui kekayaan yang dimiliki oleh 100 juta penduduk Indonesia.

"Sebuah gambaran ketimpangan. Karena itu rumus kita adalah membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar," tuturnya.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, orang terkaya berhasil mengumpulkan pundi kekayaanya dari "keistimewaan" yang diterima oleh negara.

Oleh karenanya, dia menekankan pentingnya sistem perpajakan yang adil, sehingga manfaat dari keuntungan negara diterima orang terkaya bisa dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan lewat penerimaan negara yang lebih besar.

Baca juga: Debat Mahfud Vs Gibran soal Pajak, Pahami Bedanya Rate Pajak, dengan Rasio Pajak

"Hampir semua yang di puncak mendapat kekayaan sebesar itu akibat privilege yang diberikan negara," kata Anies.

Dengan fokus mengejar orang terkaya tersebut, Anies bilang, dirinya tidak memiliki rencana untuk mengerek pajak masyarakat secara umum dalam rangka menggenjot rasio pajak atau tax ratio.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com