Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Memahami Kenaikan Peringkat Indonesia dalam SGIE 2023/2024

Kompas.com - 27/12/2023, 14:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH menjadi topik hangat dalam debat calon wakil presiden lalu, laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) akhirnya kembali dirilis.

Terlepas dari perdebatan tersebut, kabar baiknya, laporan terbaru SGIE untuk tahun 2023/2024 menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 dalam Global Islamic Economic Indicator Score, mengalami kenaikan satu peringkat dibanding 2022.

Ini tak lepas dari eskalasi dan integrasi ekonomi Islam sebagai bagian dari kebijakan strategi nasional Indonesia. Ini jelas menandakan ekonomi Islam kini bukan hanya tren singkat, tetapi sudah menjadi fokus bagi berbagai pemangku kepentingan perekonomian global dan nasional, baik dari sektor swasta maupun pemerintahan.

Tahun ini kedigdayaan Malaysia dalam kepemimpinan ekonomi Islam dunia Kembali mendominasi. Dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI) tahun ini, Malaysia berhasil mempertahankan posisi puncak untuk kesepuluh kalinya berturut-turut.

Saudi Arabia, Indonesia, dan Uni Emirat Arab mengikuti sebagai pemain kunci dalam peringkat tersebut.

Perlu dicatat bahwa Indonesia naik satu peringkat menjadi posisi ketiga, menandai pencapaian positif dalam mengukuhkan posisinya dalam ekonomi Islam global.

Sementara itu, Bahrain berhasil kembali ke lima besar untuk pertama kalinya sejak 2019/2020, sementara Afrika Selatan memasuki 15 besar negara untuk pertama kalinya.

Sayangnya, perjalanan Kazakhstan di papan atas terhenti karena keluarnya negara tersebut dari 15 besar dalam peringkat saat ini.

Peningkatan paling signifikan dalam 15 besar dicapai oleh Iran, Qatar, Pakistan, dan Afrika Selatan, menunjukkan dinamika pergeseran kekuatan dalam peta ekonomi Islam global.

Hal ini mencerminkan daya saing yang semakin ketat dan beragam dalam ekosistem ekonomi Islam, serta menunjukkan bahwa negara-negara tersebut berhasil mengoptimalkan potensi mereka dalam menghadapi tantangan global.

Prestasi luar biasa Indonesia dalam peringkat Global Islamic Economy Indicator (GIEI) mencerminkan upaya proaktif dan posisi strategis kita dalam lanskap ekonomi Islam.

Naik ke posisi ketiga secara keseluruhan, keberlanjutan Indonesia di posisi kedua untuk Halal Food dan ketiga untuk Modest Fashion menunjukkan pengaruhnya yang kian besar di sektor kunci.

Lonjakan besar 23 posisi dalam Media and Recreation Indicator mencerminkan peran Indonesia yang semakin kuat dalam membentuk naratif budaya dan entertainment.

Selain itu, kinerja ekonomi Indonesia yang kuat terlihat dalam ekspornya yang besar ke negara-negara anggota OKI, mencapai 13,38 miliar dollar AS pada 2022.

Dedikasi Indonesia juga tak diragukan lagi dalam mengembangkan industri gaya hidup Islam, terutama dalam bidang fashion sederhana, dan inisiatif regulatif yang progresif, seperti memberi kompensasi kepada media melalui platform digital, menjadi contoh pendekatan holistik Indonesia dalam memajukan ekonomi Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com