BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping menyatakan, bisnis di negara yang dipimpinnya sedang mengalami kesulitan dan pencari kerja kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Ini diungkapkan Xi dalam pidatonya pada malam tahun baru, Minggu (31/12/2023) lalu.
Dikutip dari CNN, Selasa (2/1/2024), ini adalah pertama kalinya Xi menyebutkan tantangan ekonomi dalam pidato Tahun Baru tahunannya sejak ia mulai menyampaikannya pada tahun 2013.
Baca juga: Pemerintah Klaim 4 Produsen Mobil Listrik China Minat Bangun Pabrik di Indonesia
Hal ini terjadi pada saat yang kritis bagi China, yang sedang bergelut dengan perlambatan ekonomi, yang ditandai dengan lemahnya permintaan, meningkatnya pengangguran dan kepercayaan bisnis yang terpuruk.
Mengakui “hambatan” yang dihadapi China, Xi menyatakan beberapa perusahaan mengalami masa sulit. Banyak orang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan dasar.
“Semua ini tetap menjadi pikiran saya,” kata Xi dalam sambutannya yang juga diwartakan secara luas oleh media pemerintah.
“Kami akan mengonsolidasikan dan memperkuat momentum pemulihan ekonomi," imbuh dia.
Baca juga: Impor RI Tembus Rp 303,35 Triliun, China Jadi Pemasok Utama
Beberapa jam sebelum Xi berpidato, Biro Statistik Nasional China (NBS) menerbitkan survei purchasing managers index (PMI) bulanan, yang menunjukkan bahwa aktivitas pabrik menurun pada bulan Desember ke level terendah dalam enam bulan.
PMI manufaktur China turun menjadi 49 bulan lalu, turun dari 49,4 pada November 2023, menurut pernyataan dari NBS.