Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penyebab Kecelakaan KA Turangga-KA Lokal Bandung, MTI: Ada Potensi "Human Error"...

Kompas.com - 05/01/2024, 16:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Transportasi, yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menilai, terdapat potensi human error atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia dalam peristiwa kecelakaan antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di lintasan petak Cicalengka- Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Hal itu mengingat ada peran petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) yang memberikan arahan kepada masinis untuk memberangkatkan KA.

Tabrakan antara kedua kereta tersebut terjadi pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB dan mengakibatkan 4 orang meninggal dunia serta 37 orang luka ringan.

Baca juga: Imbas Kecelakaan KA Turangga, Penumpang Bisa Refund Tiket 100 Persen

"Setiap kecelakaan kereta itu mesti penyebab spesifiknya berbeda-beda. Ya secara umum, mesti human error lah, karena masinis itu dia bergerak atau melakukan perjalanan atas perintah, kalau di stasiun itu dari PPKA yang memerintahkan," ujarnya dalam wawancara di Kompas TV, Jumat (5/1/2024).

Di sisi lain, PPKA sendiri memutuskan memberikan arahan kepada masinis setelah mendapatkan perintah dari pihak central control atau CC room alias ruang pengendali.

Ruangan ini menjadi pusat kendali yang memantau setiap pergerakan kereta api di suatu wilayah. Djoko bilang, CC room umumnya ada pada stasiun-stasiun besar yang dapat melihat keseluruhan perjalanan kereta api.

"PPKA pun, dia atas perintah dari ruang CC room-nya yang lebih besar lagi, dan itu ada di setiap stasiun-stasiun besar yang mengatur perjalanan kereta api," jelanya.

Mengingat kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya terjadi pada lintasan satu jalur rel atau single track, kata Djoko, penempatan petugas PPKA pun harus yang benar-benar khusus menguasai kondisi single track. Lantaran, jalur single track memang harus lebih berhati-hati.

"Karena ketika dia (petugas) memerintahkan ada satu perjalanan, dia sudah harus memastikan bahwa yang akan dilewati tidak ada kereta lainnya, harus disteril dulu. Itu harus dipastikan, baru dia perintahkan," papar dia.

"Kalau tidak, ya mungkin bisa terjadi seperti ini. Saya yakin dua masinis itu juga kaget, wah kok di depannya ada kereta, sementara mereka kan (jalan) berdasarkan perintah dari PPKA," imbuh Djoko.

Di sisi lain, ia juga tak menutup kemungkinan adanya potensi kesalahan teknis, seperti kerusakan pada alat pemberi sinyal yang menyebabkan terjadinya kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.

Maka dari itu, Djoko menekankan, dugaan-dugaan tersebut hanya bisa dipastikan dari hasil investigasi yang akan dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Bisa juga ada kesalahan teknis, kalau peralatan tiba-tiba error. Nah ini nanti bisa didalami KNKT, apakah ada kerusakan dari sinyal, atau mungkin ada perintah yang salah atau keliru. Ini nanti pendalamannya mesti dari KNKT akan lebih cermat lagi. Kita hanya bisa menduga saja," pungkasnya.

Baca juga: Investigasi Penyebab Kecelakaan KA Turangga, KNKT: Kami sedang Melakukan Pengumpulan Data

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com