Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SEC Akhirnya Setujui ETF Bitcoin

Kompas.com - 11/01/2024, 11:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) akhirnya menyetujui rencana sejumlah perusahaan investasi untuk memperdagangkan exchange traded funds (ETF) Bitcoin, yakni produk investasi serupa reksa dana dengan basis Bitcoin.

Dilansir dari CNN, Ketua SEC Gary Gensler mengatakan, pihaknya memang memberikan lampu hijau kepada perusahaan investasi mengeluarkan ETF, namun otoritas tetap tidak mendukung keberadaan Bitcoin.

"Meskipun kami menyetujui pencatatan dan perdagangan efek spot ETP Bitcoin tertentu hari ini, kami tidak menyetujui atau mendukung Bitcoin," kata dia, dilansir Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Bitcoin Sentuh 47.000 Dollar AS, Level Tertinggi sejak April 2022

"Investor harus tetap berhati-hati terhadap berbagai risiko yang terkait dengan Bitcoin dan produk yang nilainya terkait dengan kripto," sambungnya.

SEC menilai, keberadaan ETF akan dapat membuat akses terhadap investasi Bitcoin semakin masif, akan tetapi investor tidak perlu memiliki secara langsung aset digital tersebut.

Sikap SEC yang "waspada" tidak terlepas dari pergerakan Bitcoin yang sangat fluktuatif. Bitcoin merupakan aset kripto terbesar dunia saat ini, dengan kapitalisasi pasar di kisaran 900 miliar dollar AS.

Aset digital itu telah menunjukan pergerakan yang sangat volatil dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, di mana Bitcoin sempat menyentuh level tertingginya 69.000 dollar AS pada 2021, kemudian ambles ke kisaran 17.000 dollar AS pada tahun berikutnya.

Setelah SEC mengumumkan, 11 perusahaan investasi diperbolehkan untuk memperdagangkan ETF, harga Bitcoin cenderung menguat ke kisaran 46.000 dollar AS berdasarkan data Coinmarketcap.

Meskipun tidak memiliki langsung, Gensler sebelumnya memperingatkan, investor harus tetap hati-hati terhadap ETF, sebab harganya dinilai akan tetap volatil.

"Investasi di aset kripto juga bisa sangat berisiko dan kerap volatil. Sejumlah perusahaan investasi besar dan aset kripto telah bangkrut atau kehilangan nilainya," tutur dia.

Baca juga: Proyeksi Bitcoin Tahun Ini: Bisa Melonjak 1.000 Persen ke 500.000 Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com