BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Pertamina

66 Tahun Berkarya, Ini Capaian dan Kontribusi Pertamina untuk Kedaulatan Energi dan Bangsa

Kompas.com - 11/01/2024, 17:22 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) di sektor energi, PT Pertamina (Persero) telah menjalankan kiprahnya selama 66 tahun dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia.

Perjalanan Pertamina di sektor energi tidak mudah, banyak tantangan, dan hambatan yang harus dihadapi. Meski demikian, tiap tantangan yang berhasil dilewati memberikan pelajaran tersendiri.

Di usia ke-66 tahun, Pertamina telah melakukan banyak hal, mulai dari menjaga ketersediaan energi hingga menjamin pemerataan distribusi energi ke seluruh pelosok Nusantara. Pada saat yang sama, Pertamina optimistis untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang mengemban peran penting bagi perekonomian bangsa.

Capaian dan kontribusi Pertamina untuk Indonesia

Seluruh upaya yang dilakukan mampu membawa Pertamina kepada berbagai pencapaian. Dari aspek kinerja perseroan, Pertamina kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan Global Fortune 500. Peringkat Pertamina naik 82 angka dari rangking 223 pada 2022 menjadi peringkat 141 pada 2023.

Baca juga: Pertamina Tanam Lebih dari 6 Juta Pohon lewat Program Hutan Pertamina

Tak hanya dari sisi revenue, Pertamina juga mencatatkan prestasi dari aspek implementasi environmental, social, and governance (ESG). Baru-baru ini, peringkat Risiko ESG Pertamina naik hingga menduduki posisi pertama dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas. Berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics, Pertamina memimpin dengan skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sebagai perusahaan energi, Pertamina tidak boleh hanya mengejar keuntungan, tetapi harus menerapkan good corporate governance.

“(Kami berpikir) bagaimana kemudian apa yang kami lakukan bisa berdampak terhadap lingkungan dan sosial. Maka dari itu, implementasi ESG dalam operasional perseroan menjadi sangat penting,” ujar Nicke.

Baca juga: Pertamina Berencana Memperluas Penyaluran Pertamax Green 95 Tahun Ini

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Pertamina Talks “Energizing The Nation: 66 Tahun Berkarya untuk Bangsa” yang ditayangkan Kompas TV pada Rabu (20/12/2023).

Sebagai integrated energy company, aktivitas bisnis Pertamina mencakup berbagai aktivitas produksi energi dari hulu hingga hilir. Dari sisi hulu, dalam 10 tahun terakhir, Pertamina mampu menaikkan angka produksi minyak dan gas bumi. Nicke mengatakan, Pertamina dapat meningkatkan hingga 40 persen pada pengeboran (drilling) sumur baru.

“Waktu saya pertama masuk Pertamina pada 2017-2018 itu, pengeboran sumur baru sekitar 171 sumur per tahun. Tapi kalau dilihat dalam 3-4 tahun terakhir, apalagi tahun ini, rata-rata di atas 950 sumur baru yang kami bor, di luar sumur eksisting. Total, kami mengoperasikan sebanyak 27.000 sumur,” ujar Nicke.

Pertamina, juga berhasil melakukan revamping pada kilang-kilang yang sudah tua (mature) sehingga dapat meningkatkan kapasitasnya. Salah satu contohnya adalah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Melalui proyek terbesar sepanjang sejarah Pertamina itu, kapasitas kilang diharapkan dapat bertambah hingga 100.000 barrel minyak per hari, yaitu dari 260.000 barrel per hari menjadi 360.000 barrel per hari.

Baca juga: Manfaatkan Limbah Kaca, Produk UMKM Binaan Pertamina Ini Tembus Pasar Ekspor

Kemudian, proyek RDMP Balongan yang mampu menambah kapasitas kilas menjadi 150.000 barrel minyak per hari.

“Insyaallah upaya RDMP ini dapat secara otomatis menurunkan angka impor gasoline kita,” kata Nicke.

Pertamina juga berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) melalui berbagai upaya, seperti menurunkan kandungan sulfur pada produk yang dihasilkan sehingga lebih baik untuk lingkungan. Kemudian, Pertamina juga menambah bioenergi dalam campuran bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan, seperti produk Biodiesel B35 yang menggunakan campuran 35 persen kelapa sawit.

Berkat berbagai upaya tersebut, Pertamina berhasil menurunkan tingkat emisi kegiatan operasionalnya dari hulu hingga hilir sebanyak 31 persen.

Baca juga: Punya Sumber Migas Baru di Bekasi, Pertamina Disebut Baru Bisa ke Tahap Eksploitasi 3 Tahun Lagi

Kemudian, dari sisi gas, Pertamina melalui subholding gas mengelola sekitar 31.700 km pipa gas. Untuk meningkatkan penggunaan gas di kalangan masyarakat, Pertamina melakukan transmisi dan distribusi melalui program jaringan gas (jargas) rumah tangga.

Suasana acara Pertamina Talks bertajuk Energizing the Nation: 66 Tahun Berkarya untuk Bangsa. dok. Youtube/Kompas TV Suasana acara Pertamina Talks bertajuk Energizing the Nation: 66 Tahun Berkarya untuk Bangsa.

“Sudah hampir 1 juta rumah tangga yang menikmati jargas. Kami akan terus tingkatkan karena nanti otomatis bisa menurunkan impor liquefied petroleum gas (LPG),” kata Nicke.

Selanjutnya, Pertamina memiliki 750 kapal tanker yang 59 di antaranya telah melakukan pengiriman global dengan 50 jalur pelayanan internasional. Selain itu, Pertamina juga menyediakan akses charging station bagi pengguna kendaraan listrik melalui jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di berbagai daerah.

Terbaru, melalui subholding Pertamina New and Renewable Energy, Pertamina berupaya memproduksi energi ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi gas bumi di Indonesia.

Salah satunya dengan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 yang memiliki kapasitas 1.760 Megawatt (MW) dan diklaim terbesar se-Asia Tenggara (ASEAN).

Nicke menjelaskan, sebagai perusahaan energi, Pertamina berkomitmen untuk menyediakan energi demi mendukung kemajuan dan pertumbuhan Indonesia apa pun jenisnya.

Di samping itu, pihaknya juga berkomitmen untuk menurunkan emisi dengan membangun berbagai infrastruktur pendukung transisi energi.

“Karena transisi energi itu harus adjust, affordable transition. Jadi, semuanya harus lancar dan harus terjangkau,” ujar Nicke.

Kontribusi terhadap Masyarakat dalam rangkaian kegiatan HUT Pertamina

Dalam rangka merayakan perjalanannya selama 66 tahun terakhir, pada peringatan hari ulang tahun (HUT) kali ini Pertamina melakukan serangkaian kegiatan yang turut berkontribusi pada Masyarakat sekitar.

Pertama, kegiatan Santuan dan Doa bersama dengan lima badan keagamaan Pertamina bersama 1.000 yayasan, dan melibatkan lebih dari 3.700 penerima manfaat.

Kedua, Perwira Pertamina menginisiasi gerakan sosial melalui komunitas berbagi yang terdiri dari Pekerja Pertamina di seluruh Indonesia. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah penanaman pohon, edukasi pengolahan sampah menjadi barang berguna, program air bersih, program ekowisata, edukasi membangun kemandirian di daerah kepada masyarakat setempat, serta edukasi penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan.

Ketiga, mengajak masyarakat merayakan HUT Pertamina melalui Eco-Run Fest 2023. Kegiatan ini merupakan ajang lari sekaligus edukasi terkait menjalankan gaya hidup yang lebih sehat, bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk lingkungan berupa edukasi pengelolaan sampah, serta efisiensi energi.

Selain itu, kegiatan tersebut juga menjadi bentuk solidaritas terhadap Palestina yang sedang mengalami krisis kemanusiaan. Pertamina menyampaikan donasi kepada Palestina sebesar Rp 3 Milliar.

Nicke juga menjelaskan, seluruh dana yang terkumpul dari penjualan Pertamina Eco-Run Fest tersebut akan dikembalikan ke masyarakat lewat berbagai program sosial.

Keempat, untuk kalangan internal, Pertamina menggelar Sportakular yang memperlombakan berbagai cabang olahraga dan seni. Nicke menjelaskan, terdapat sekitar 2.400 Perwira Pertamina yang mengikuti kegiatan tersebut.

Kelima, ajang jurnalistik Pertamina ke-20. Kegiatan ini merupakan wujud syukur dan terima kasih Pertamina atas kontribusi dan kerja sama para jurnalis.

Kemudian, ada pula acara Pertamina Talks yang menjadi wadah bagi Perwira Pertamina dan masyarakat yang ingin mengikuti perkembangan dan informasi terbaru tentang Pertamina.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com