Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Perlunya BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara Jabodetabek

Kompas.com - 18/01/2024, 11:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, upaya peningkatan kualitas udara di Jabodetabek masih berpeluang besar untuk diperbaiki.

Hal tersebut disampaikan Luhut dalam rapat lintas kementerian lembaga (K/L) dan instansi terkait di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Luhut mengatakan, salah satu yang bisa dilakukan ialah dengan perbaikan emisi gas buang kendaraan melalui penyediaan BBM rendah sulfur di DKI Jakarta.

"Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN melalui Pertamina untuk penyediaan BBM rendah sulfur setara standar Euro 4 di DKI pada triwulan dua secara bertahap serta menyiapkan roadmap penyediaan BBM standar Euro 5/6," kata Luhut dalam keterangan tertulis dikutip melalui laman resmi Kemenko Marves, Kamis (18/1/2023).

Baca juga: Biaya Bahan Bakar Hidrogen Diklaim Lebih Murah dari BBM, Bagaimana Dengan Harga Mobilnya?

Luhut mengatakan, selain menyediakan BBM rendah sulfur, pengembangan angkutan umum, dan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) juga perlu dilakukan.

Ia mengatakan, Pemprov DKI melalui TransJakarta dapat meningkatkan cakupan area dan tingkat pelayanan kendaraan umum di titik titik krusial melalui kendaraan listrik.

"Ini bisa dilakukan dengan tiga skema, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Kita harus cari kiat-kiat yang cepat," ujarnya.

Baca juga: Ada Wacana Pertalite Dihapus pada 2024, Menteri ESDM: Kalau Memang Bisa, Boleh Saja...

Luhut juga memberikan arahan kepada Kementerian LHK dan Kementerian Perindustrian untuk merumuskan peta jalan akselerasi peningkatan baku mutu emisi kendaraan ke Euro 5/6 yang sesuai dengan kesiapan penyediaan BBM.

Ia meminta seluruh kementerian/lembaga untuk mendorong penggunaan KBLBB baik untuk kendaraan operasional ataupun sosialisasi kepada masyarakat.

"Kementerian BUMN mengoordinasi pengembangan infrastruktur dan faktor pendukung penggunaan KBLBB seperti stasiun pengisian daya dan pendanaan," tuturnya.

Baca juga: Bangun SPBU Hidrogen Pertama di Indonesia, Pertamina Gandeng Toyota

 


Lebih lanjut, Luhut meminta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian ESDM bersama PLN untuk membuat perumusan percepatan peningkatan baku mutu emisi pembangkit listrik terutama yang berlokasi di dekat Jabodetabek.

"KLHK dan Kemenperin juga ikut melakukan perumusan peningkatan baku mutu emisi industri. Serta, Kemenkeu bersama K/L terkait untuk penyiapan analisa dampak ekonomi dan kebutuhan anggaran dari program program di atas," ucap dia.

Baca juga: Kemenperin Ciptakan Aplikasi Pengawasan Kualitas Udara

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com