Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Food Estate era Jokowi, Cak Imin: Ini Harus Dihentikan

Kompas.com - Diperbarui 21/01/2024, 20:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali melontarkan kritik tajam terkait program Food Estate yang dijalan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritikan itu dilontarkannya saat pidato pertama penyampaian visi misi dalam debat cawapres di JCC Senayan pada malam ini, Minggu (21/1/2024).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku sangat prihatin dengan pemberitaan-pemberitaan terkait dampak buruk yang terjadi akibat pengelolaan food estate seperti kerusakan ekologi.

"Di sisi lain kita sangat prihatin upaya pengadaan pangan nasional diadakan melalui food estaste," beber Cak Imin.

Baca juga: Mahfud MD: Petani Sedikit, tapi Subsidi Pupuk Naik, Pasti Ada yang Salah

Bukannya mendatangkan banyak manfaat, sambung dia, program food estate di era Presiden Jokowi justru dinilainya mengabaikan petani dan masyarakat adat.

"Food Estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita. Menghasilkan konflik agraria bahkan merusak lingkungan kita. Ini harus dihentikan. Ini harus dihentikan" tegas Cak Imin.

"Petani adalah penolong energi akan tetapi hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib petani dan nelayan," kata dia lagi.

Cak Imin lalu menyinggung soal jumlah petani gurem di Indonesia yang jumlahnya nyaris 3 juta dengan kepemilikan lahan sangat kecil, bahkan tidak punya lahan yang bisa digarap sama sekali.

Yang jadi ironi, saat petani di Indonesia menghadapi permasalahan lahan, banyak konglomerat menguasai sampai ratusan ribu hektare lahan milik negara.

Baca juga: Cak Imin Sebut Proyek Giant Sea Wall Tak Atasi Krisis Ekologi

"Hari ini kita menunjukan 10 tahun terakhir terjadi jumlah rumah tangga petani gurem berjumlah hampir 3 juta. Ini artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektar. smeentara ada yg punya 500 ribu hektaer sebaga kekuasaan yang diberikan negara," ujar Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com