Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Cak Imin Ditanya Gibran Apakah Anti Nikel: Eksplorasi Harus Pertimbangkan Sisi Sosial

Kompas.com - 21/01/2024, 22:25 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, eksplorasi nikel dan hilirisasi harus mempertimbangkan sisi sosial agar tidak menjadi korban dari kebijakan yang telah diterapkan.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin menjawab pertanyaan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka terkait isu anti nikel dalam acara Debat ke-4 Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

"Saya setuju potensi sumber daya alam kita terus dipromosikan tapi perlu dicatat eksplorasi nikel ugal-ugalan mempertimbangkan sosialnya, buruh kita diabaikan, banyak tenaga kerja asing, korban kecelakan, dan pemasukan nikel kita kecil," kata Cak Imin.

Baca juga: Mahfud MD dan Cak Imin Kompak ‘Ngambek’ Usai Ditanya Gibran soal Greenflation dan LFP

Cak Imin mengatakan, produk nikel yang melimpah dapat menurunkan nilai tawar nikel sehingga eksplorasinya perlu memerhatikan lingkungan.

"Dan yang paling parah produk nikel kita berlebih produknya sehingga bukan harga tawar naik malah kita korban policy kita sendiri dan masa depan kita tidak jelas," ujarnya.

Adapun sebelumnya Gibran mempertanyakan pasangan calon nomor urut 1 anti nikel atau tidak.

"Paslon 1 dan tim sukses sering menggangung Lithium Ferro Phosphate LFP, apakah tim ini anti nikel? Mohon dijelaskan," tanya Gibran.

Baca juga: Potensi Cadangan Nikel di Indonesia Masih Besar, 1,2 Juta Lahan Belum Digarap


Sebagai informasi debat keempat Pilpres yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2024, beragendakan debat untuk cawapres.

Ketiga cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD bakal membahas soal Energi, sumber daya alam (SDA), Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat dalam debat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com