Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MARK Masuk Indeks KOMPAS 100

Kompas.com - 26/01/2024, 21:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) masuk dalam index bursa kompas 100.

Direktur Utama Ridwan Goh mengatakan masuknya MARK dalam Index Kompas 100 merupakan pembuktian kinerja perseroan yang solid dan berkesinambungan.

"Kami sangat mengapresiasi Bursa Efek Indonesia dan jajarannya yang memilih PT Mark Dynamics Indonesia Tbk sebagai salah satu sukses story perusahaan di daerah luar Jakarta yang terus berkembang setelah menjadi perusahan terbuka," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/1/2024).

Baca juga: Satu Penumpang Etihad Gagal Terbang, Pengamat: Hak Penumpang Lain Lebih Penting

 

Ridwan menyebut MARK konsisten membagikan dividen dengan jumlah deviden payout ratio yang semakin besar sejak melantai di BEI pada 2017.

Dia menyebut MARK telah membagikan total dividen Rp 442 milliar kepada para investor dan pemegang sahamnya.

Selain itu kata Ridwan, saat ini nilai valuasi perusahaan sudah meningkat 10 kali lipat menjadi lebih dari Rp 2 Trilliun.

Adapun pada 2017, MARK hanya memiliki satu pabrik dengan kapasitas produksi 650.000 cetakan perbulan. Saat ini, MARK memiliki tiga pabrik dengan kapasitas produksi 2.000.000 cetakan perbulan.

Baca juga: Hasil Survei: Milenial Kelas Atas Melebih-lebihkan Harta agar Terlihat Kaya

Seiring dengan kebutuhan akan sarung tangan dunia yang akan mencapai lebih dari 300 milliar pasang dan tingkat pertumbuhan industri 8-10 persen per tahun, MARK memproyeksi total pendapatan naik sebesar Rp 800 milliar.

Sementara laba bersih diproyeksikan sebesar Rp 250 miliar.

Manajemen memperkirakan pendapatan MARK pada 2024 akan tumbuh 30 persen, dengan laba bersih diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan melebihi 50 persen dibandingkan 2023.

Baca juga: MTEL Masuk Indeks LQ45, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com