TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian BUMN buka suara mengenai kabar Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sepi penumpang pada awal 2024. Persoalan sepi penumpang ini menjadi pembahasan hangat di media sosial.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, naik-turun jumlah penumpang adalah hal yang umum pada transportasi massal, tak terkecuali Whoosh.
Ia menuturkan, jumlah penumpang sangat dipengaruhi oleh waktu keberangkatan di periode sibuk atau tidak. Sehingga terkadang mengalami peningkatan atau penurunan pada waktu-waktu tertentu.
Baca juga: Jadwal Argo Parahyangan Berkurang Disebut Bisa Untungkan Whoosh, Ini Kata Kementerian BUMN
Menurutnya, untuk melihat kepastian sepi atau tidaknya peminat Kereta Cepat Whoosh adalah berdasarkan data per bulannya.
"Karena kan bisa saja jamnya lagi enggak (sibuk), dan berapa banyak penumpang sebulannya, itu kan ada laporan dari KCIC nanti," kata Arya.
Adapun berdasarkan data PT Kereta Cepet Indonesia China (KCIC), hingga 27 Januari 2024 terdapat sekitar 1,5 juta orang yang menggunakan Whoosh untuk melakukan mobilitas Jakarta-Bandung dan sebaliknya.
Baca juga: Jadwal KA Argo Parahyangan Dikurangi, Untungkan Whoosh? Ini Kata KCIC
Saat ini rata-rata okupansi kereta cepat berkisar sekitar 60 hingga 80 persen. Pencapaian volume penumpang harian tertinggi di angka 21.000 penumpang yang terjadi di November 2023 dan masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Desember 2023 sampai Januari 2024.