Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjangan Kereta Cepat Whoosh Tahap Pertama sampai Yogyakarta

Kompas.com - 25/01/2024, 19:12 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan memperpanjang jalur kereta cepat Whoosh dari Jakarta-Bandung menjadi Jakarta-Surabaya secara bertahap.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, tahap pertama perpanjangan jalur kereta cepat Whoosh ini akan dilakukan sampai Yogyakarta.

Dengan pertimbangan jika jalur diperpanjang langsung sampai Surabaya kemungkinan akan membutuhkan biaya yang lebih besar dan waktu pembangunannya juga lebih lama.

Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Diisukan Sepi Penumpang, Bos KCIC: Wajar Bukan Peak Season

"Dalam beberapa kesempatan ada Pak Presiden, Pak Luhut, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, semuanya menyampaikan bahwa ada rencana untuk extend sampai Surabaya. Mungkin tahapannya ke Jogja dulu," ujarnya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Dia memastikan perencanaan pembangunan jalur kereta cepat sampai Surabaya ini akan lebih baik dari kereta cepat Jakarta-Bandung lantaran KCIC sudah memiliki pengalaman dari membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kita punya banyak pengalaman dari Jakarta-Bandung mestinya lebih okelah untuk nantinya extend ke Jogja dan Surabaya," tuturnya.

Trase jalur masih dibahas

Dwiyana menyebutkan, saat ini rencana perpanjangan kereta cepat Whoosh sampai Surabaya ini masih digodok sehingga belum dapat dipastikan trase kereta cepat Jakarta-Surabaya akan melalui daerah mana saja.

Lantaran rencana ini masih dalam tahap awal, trase kereta cepat Jakarta-Surabaya juga kemungkinan masih belum dibuka untuk publik karena menghindari para spekulan tanah.

"Sekarang sedang penggodokan untuk perencanaan. Kalau trasenya diumumkan ya spekulan-spekulan tanah main semua," ucapnya.

Baca juga: China Dikabarkan Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Menhub Buka Suara


Dikonfirmasi terpisah, GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pembahasan trase jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya ini masih dibahas dengan para pemangku kepentingan terkait.

"Sedang dalam tahap pembahasan ruang lingkup dengan kementrian terkait termasuk terkait jalur yang akan dilalui," tutur Eva kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2024).

Sebelumnya, KCIC telah mengumumkan tender terbuka untuk pengadaan jasa konsultan penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS) perpanjangan trayek dan layanan Kereta Cepat Jakarta Surabaya (KCJS).

Baca juga: KCIC Mulai Cari Konsultan Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta Surabaya

Dalam surat pengumuman KCIC yang diakses Kompas.com pada Rabu (10/1/2024), nilai pengadaan FS protek KCJS tersebut sebesar Rp 27,52 miliar dengan jangka waktu pelaksanaan selama 7 bulan.

Studi kelayakan yang akan disusun ini meliputi analisa permintaan serta kajian awal teknis dan desain Kereta Cepat Jakarta Surabaya.

"Nilai Pengadaan Rp 27.526.720.725 tidak termasuk PPN," tulis pengumuman tersebut.

Berdasarkan pengumuman tender terbuka yang ditandatangani Manager Procurement KCIC Haryono Mintarto tersebut, jadwal tentatif pengadaan itu telah dibuka sejak 4 Januari 2024 dan ditutup 9 Januari 2024.

Bagi calon peserta yang telah melakukan pendaftaran dan diterima sebagai peserta, penyerahan dokumen pengadaan dilakukan pada 10 Januari 2024 melalui email masing-masing peserta.

Baca juga: Naik Whoosh Mau ke Bandung, Bus Trans Metro dan Shuttle Gratis Kini Tersedia di Stasiun Padalarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com