JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah berencana menghentikan penyaluran pangan beras hingga pekan depan.
Hal itu lantaran sebentar lagi akan memasuki masa tenang Pemilu 2024.
“Sedang dipertimbangkan untuk dihentikan sementara di hari tenang tanggal 11 Februari sampai dengan pencoblosan 14 Februari 2024. Kami akan informasikan kembali secepatnya karena Bulog juga sudah membuat Perencanaan Distribusi se-Indonesia,” ujar Arief dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).
Baca juga: Indef: Dana Bansos Makin Besar, tapi Angka Kemiskinan Hanya Turun 2,3 Persen
Dia juga memastikan bahwa penyaluran bantuan pangan beras yang dilakukan hingga Maret nanti bukan semata-mata karena pemilu 2024.
Dia menjelaskan, bansos pangan beras tersebut sudah dilakukan sejak tahun kemarin yang kemudian dilanjutkan hingga tahun ini.
Alasannya selain karena untuk stabilitas harga, juga agar masyarakat menengah ke bawah bisa tetap mendapatkan beras yang saat ini harganya masih tinggi.
Baca juga: Indef: Bansos Tidak Efektif Turunkan Angka Kemiskinan
"Jadi bantuan pangan beras dilaksanakan bukan karena Januari Februari-Maret ini jelang Pemilu, tidak begitu. Ini dari tahun lalu pun juga sudah ada dan ini akan terus dikerjakan, sampai nanti akan terus dikerjakan karena saudara-saudara kita yang 22 juta KPM, ini memang sangat memerlukan," ujar Arief.
Adapun bansos pangan ini merupakan program pemerintah untuk memberikan bantuan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat.
Ada sebanyak 10 kilogram beras yang akan diberikan selama 3 bulan berturut-turut hingga Maret nanti. Penyalurannya pun rencananya akan dilanjutkan hingga Juni mendatang melihat cukupnya APBN.
Baca juga: Penyaluran Bansos Bebani APBN? Ini Kata Pengamat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.