Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset dan Inovasi, Kunci Astra Agro Dorong Pengembangan Industri Sawit RI

Kompas.com - 20/02/2024, 21:34 WIB
Aprillia Ika

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Riset dan inovasi menjadi kunci pengembangan dan produksi sawit Indonesia di masa depan. Untuk itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (kode saham AALI) terus menjalin kerja sama dalam bidang riset dengan lembaga-lembaga terbaik.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Astra Agro Santosa, dengan kerja sama riset, perusahaan akan akan meraih keunggulan kompetitif. Hal ini sesuai dengan visi misi perusahaan untuk berinvestasi jangka panjang dalam bentuk riset.

"Dengan kerja sama riset yang konsisten dilakukan, Astra Agro ingin berkontribusi dalam menemukan solusi atas tantangan pengembangan dan produktivitas industri kelapa sawit nasional," ujar Santosa dalam acara Talk to the CEO 2024 beberapa waktu lalu di Bandung.

Hasil dari kerja sama riset tersebut, pada dua tahun lalu Astra Agro merilis tiga varietas unggul yang diberi nama varietas AAL Lestari, AAL Sejahtera, dan AAL Nirmala. Bibit unggul itu dapat menghasilkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) tidak kurang dari 30 ton per hektar per tahun dengan produksi minyak sekitar 8,5 ton sampai 9 ton per hektar per tahun.

Baca juga: Digitalisasi Astra Agro Mempermudah Mitra Atur Jadwal Kirim Sawit ke Pabrik

Lalu pada 2023, dua universitas ternama di Jerman dan Inggris bekerja sama dengan Astra Agro.

Di Jerman, Astra Agro menjalin kesepakatan dengan University of Potsdam untuk proyek riset yang hasilnya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai dinamika pemanfaatan karbohidrat dalam minyak sawit. "Kerjasama penelitian ini juga ditujukan untuk menghasilkan varietas unggul kelapa sawit dengan menggunakan teknologi baru, yaitu Genome Editing," lanjut Santosa.

Di Inggris, Astra Agro bekerja sama dengan University of Newcastle fokus penelitian pada pengembangan novel biopestisida ramah lingkungan menggunakan teknologi fusion-protein dan interferensi Ribonucleic acid (RNA) atau RNAi untuk pengendalian hama.

Di dalam negeri, Astra Agro juga menjalin kerja sama riset dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Riset Perkebunan Nasional, Konsorsium Genom Sawit Indonesia serta beberapa pihak swasta lain.

Baca juga: Mentan SYL: Produktivitas Sawit Nasional Rendah, Baru 3–4 Ton per Hektar

SDM jadi kunci mencapai sukses riset dan pengembangan

Santosa mengatakan, walaupun sudah melakukan banyak kerja sama riset, namun untuk melahirkan inovasi tak semudah membalik telapak tangan.

Oleh sebab itu, butuh sumber daya manusia yang mumpuni sebagai kunci dalam mencapai kesuksesan R&D. Karena itu Astra Agro tidak ragu dalam berinvestasi pada pengembangan SDM.

“Saat ini kami sudah punya 2 doktor dan 1 yang masih dalam masa pendidikan serta beberapa yang sedang dalam program magister. Targetnya, ke depan kami ingin masuk dalam tiga besar pusat riset kelapa sawit terbaik di Indonesia,” ujar Santosa.

Baca juga: Lantik Dirut BPDPKS, Sri Mulyani Ungkap Tantangan Industri Sawit Nasional

Kinerja AALI

Hingga kuartal III-2023, AALI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 800 miliar per kuartal III-2023 serta membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 15,6 triliun.
Pendapatan bersih ini turun 5,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,5 triliun.

Pendapatan AALI kuartal III-2024 didorong oleh penjualan minyak sawit mentah dan turunannya sebesar Rp 14,49 triliun, penjualan inti sawit dan turunannya Rp 1,16 triliun, dan penjualan lainnya sebesar Rp 16,5 miliar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com