Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Garuda soal Bakal Gabung ke InJourney

Kompas.com - 25/02/2024, 19:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk buka suara terkait rencana penggabungan perusahaan ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata, InJourney

Pelaksana Harian Direktur Utama Garuda Indonesia Tumpal Manumpak Hutapea mengatakan, rencana penggabungan perusahaan ke bawah naungan InJourney tersebut masih dalam diskusi yang intensif.

"Perseroan saat ini tengah dalam proses penyusunan kajian dan eksplorasi atas opsi-opsi yang ada, serta diskusi intensif dengan pihak-pihak terkait," ungkapnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Minggu (25/2/2024).

Baca juga: Gelar GOTF 2024, Garuda Indonesia Berikan Diskon 80 Persen

Rencana penggabungan itu sendiri disambut baik oleh Garuda Indonesia. Tumpal bilang, perseroan memandang positif dan mendukung rencana penggabungan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aksi korporasinya.

"Tentunya (rencana penggabungan) akan dilandasi dengan kajian serta assesmen yang prudent terhadap outlook bisnis perseroan," kata dia.

Menurutnya, Garuda Indonesia terus mengkaji berbagai aspek substantif terkait rencana penggabungan ke InJourney bersama Kementerian BUMN dan pemangku kepentingan lainnya.

Tumpal menyebut, hal itu sejalan dengan tujuan Kementerian BUMN dalam upaya memperkuat ekosistem industri transportasi udara nasional.

Ia pun memastikan tidak terdapat informasi material terkait rencana penggabungan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perseroan atau mempengaruhi harga saham Garuda Indonesia.

"Perseroan akan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal," kata Tumpal.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan Garuda Indonesia akan bergabung di bawah naungan InJourney. Targetnya, penggabungan tersebut bisa dilaksanakan pada tahun ini.

Pria yang akrab disapa Tiko itu bilang, restrukturisasi Garuda Indonesia telah rampung dan optimistis mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Dengan demikian, maskapai pelat merah itu pun bisa bergabung segera bergabung ke InJourney.

"Tahun ini (rencana penggabungan Garuda Indonesia ke Injourney)," kata dia saat ditemui di Ballroom Putri Duyung Ancol, Jakarta, Senin (19/2/2024).

"Garuda sudah tuntas restrukturisasi, nanti lihat laporan keuangannya bagus tahun ini," imbuh Tiko.

InJourney sendiri merupakan holding BUMN yang membawahi ekosistem pariwisata multi sektor mulai dari bandara dan kargo, destinasi pariwisata, hotel hingga industri kreatif.

Holding ini sudah terbentuk sejak Oktober 2021.

Adapun BUMN yang kini tergabung di dalam InJourney yakni PT Angkasa Pura atau InJourney Airports yang mencakup Angkasa Pura I dan II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah.

Baca juga: Gabungkan 9 Anak Usaha Aviasi, Injourney Siap Rambah Layanan Bandara ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com