Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Franchise Street Food Taiwan Sosis mulai Rp 55 Juta, Intip Peluang Usahanya

Kompas.com - 26/02/2024, 11:13 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat tren makanan kekinian yang semakin berkembang menjadi sebuah peluang usaha yang sayang untuk disia-siakan. Lio Adrian yang merupakan CEO dari PT Taso Indonesia Raya atau dikenal dengan Taiwan Sosis (Taso), sukses mengembangkan bisnisnya makanan kekinian hingga kini memiliki banyak cabang lewat kemitraan.

Taso merupakan produk lokal yang saat ini tengah berupaya untuk memperluas jaringan usahanya di dalam negeri. Lio menjelaskan, produk yang ia jual juga bukan merupakan produk impor dari Taiwan, tapi dia terinspirasi oleh produk sosis yang kemudian disajikan dalam berbagai menu. Harganya juga terjangkau yakni Rp 9.500 hingga Rp 39.000.

Lio bilang, produk-produk Taso seluruhnya menggunakan bahan baku dari Indonesia. Menurut Lio dengan tingginya minat pasar pada produk olahan seperti sosis, ada peluang usaha yang menjanjikan saat ia menghadirkan cita rasa Indonesia pada olahan produk tersebut.

Baca juga: Syarat dan Modal Franchise Smartfolks Coffee

“Saya cukup yakin masyarakat Indonesia suka, tapi jika menggunakan bahan daging yang sama pasti nanti marketnya terbatas. Kita mencoba bereksperimen mengganti bahan dagingnya dengan ayam, dan terus menerus kita juga melakukan research,” kata Lio di acara Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2024, ICE BSD, Jumat (23/2/2023).

“Akhirnya, kita bisa membuat sosis yang mirip dengan yang di Taiwan. Sosis ini berbahan dasar 100 persen ayam dan menggunakan bumbu asli dari Indonesia. Taso adalah sosis halal ala Taiwan pertama di Indonesia,” tambah Lio.

Lio menambahkan, produknya saat ini dijual dengan konsep stall atau kaki lima (streetfood). Taso juga sudah mengantongi sertifikat Halal dan ijin edar BPPOM. Saat ini, Taso telah memiliki sejumlah kemitraan yang tersebar di kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera. 

Baca juga: Biaya Franchise Minuman dan Es Krim Bingxue

“Kami sengaja memilih bentuk kemitraan dan bukan franchise dalam mengembangkan usahanya dengan pertimbangan agar lebih cepat untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat dan mempermudah akses orang-orang yang ingin berwiraswasta menjual produk Taso, dan diharapkan bisa membuka lapangan kerja,” jelas dia.

Tahun ini, Lio menargetkan ada sekitar 50 kemitraan. Lio bilang, pihaknya tidak mematok target yang besar untuk menjaga kualitas pelayanan dan mutu produk ketika berada di tangan mitranya, dan juga konsumennya.

“Kita sangat hati-hati takutnya kalau terlalu kita push terus nanti jadinya tidak organik. Kami ingin, mitra yang bergabung dengan kita benar-benar orang ingin maju bersama,” ungkapnya. 

Baca juga: Modal Usaha Franchise Selera Sambal

“Bukan yang bermitra setelah itu dibiarkan begitu saja, lalu tutup. Secara periodik setiap sebulan sekali nanti akan ada kunjungan pembinaan dan review di semua outlet oleh tim kita,” ungkap dia.

Keikutsertaan Taso pada acara Info IFBC 2024 menurut Lio adalah langkah untuk mendorong bisnis Taso lebih berkembang. Ia juga menargetkan bisnisnya bisa masuk skala nasional. Meski sebagai pendatang baru, Taso berhasil meraih penghargaan The Emerging Business Opportunity IFBC 2024.

Dalam kesempatan itu, Lio juga memberikan harga spesial bagi masyarakat yang ingin bermitra yakni dengan Taso, dengan harga kemitraan Rp 55 juta. Biaya ini termasuk stall, alat-alat dan training, namun belum termasuk bahan sosisnya.

“Nanti mitra akan memilih sendiri tempatnya mau dimana, kita nanti tinggal cuma survey aja, kalau kita oke ya udah jalan aja sih,” kata Lio.

Baca juga: Simak Tips untuk UKM Kuliner agar Punya Bisnis Franchise

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com