Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Kinerja 2024, Ini Strategi GOTO

Kompas.com - 28/02/2024, 18:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menerapkan tiga strategi untuk mendorong kinerja perusahaan di tahun 2024.

Chief Operating Officer GOTO Hans Patuwo mengatakan, ada potensi besar dari bisnis GOTO yang bisa dikembangkan, diantaranya on demand service dan financial technology.

“Untuk mencapai tujuan tersebut dan menjangkau kesempatan yang kami sampaikan peta jalan GOTO terdiri dari 3 pilar, pertama penguatan frekuensi dan engagement dari pengguna yang sudah ada, dan memperluas total market melalui inovasi produk kepada konsumen yang memprioritaskan harga,” kata Hans secara virtual, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Kata GOTO soal Isu Merger dengan Grab

Hans mengatakan, pihaknya berinovasi dan mengembangkan produk bagi konsumen yang memprioritaskan harga. Sebagai contoh, GOTO meluncurkan GoCar hemat dan GoFood mode hemat, pilihan yang lebih terjangkau dari layanan utama dari on demand service.

Untuk konsumen yang menginginkan layanan harga lebih terjangkau. GOTO juga meluncurkan, GoTransit yaitu layanan ride hailing yang terintegrasi dengan transportasi publik dan dapat dipesan dalam satu transaksi.

Layanan tersebut juga bertujuan agar lebih banyak pengguna transportasi publik yang masuk ke platform GOTO.

Melalui GoTo Fianncial, perusahaan juga meluncurkan apliaksi GoPay untuk pengguna yang mengingnkan layanan keuangan yang mudah dan terjangkau.

Segmen fintech GOTO juga berinovasi dan meluncurkan beberapa produk dengan take rate yang tinggi, diantaranya GoPaylater, GoPay Pinjam, dan GoPay Tabungan by Jago.

Kedua, GOTO akan memperkuat monetisasi melalui produk dengan take rate yang tinggi. Ketiga, mendorong penguatan fundamental bisnis dengan inisiatif mangement beban usaha, termasuk biaya IT dan infrastruktur, mempertahankan beban operasional, beban promosi, insentif dan marketing.

“Ini merupakan rencana bisnis perseroan 2024 dimana realisasi bisnis tersebut bergantung pada berbagai faktor eksternal lainnya yang berada di laur kendali perseroan,” tambahnya.

Hans mengatakan, ada potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Dia bilang, ini adalah peluang bagi GOTO untuk bisa tumbuh lebih pesat lagi. Adapun pasar ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan bertumbuh 4 kali lipat dan akan mencapai 360 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 5.600 triliun dalam 5-6 tahun kedepan.

“Ini adalah potensi yang sangat besar. Dalam periode yang sama, potensi pasar on demand servise terus berkembang dan dapat mencapai 20 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 310 triliun,” jelasnya.

Sementara itu, pertumbuhan pinjaman digital dinilai mampu mencapai 40 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 600 triliun pada 2030. Hal - hal tersebut menggambarkan potensi besar di bisnis GOTO, yaitu on demand service dan financial technology.

Baca juga: Grab dan GoTo Kompak Bantah Isu Merger

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com