Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajaki Kembali Kemungkinan Merger GoTo dan Grab

Kompas.com - 10/02/2024, 16:56 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan transportasi berbasis aplikasi terbesar di Asia Tenggara, Grab Holdings dan GoTo Group dikabarkan memulai perundingan kembali untuk membahas kemungkinan penggabungan atau merger.

Dikutip dari Business Times, Sabtu (9/2/2024), hal ini disebut sebagai salah satu langkah untuk mengakhiri kerugian yang telah dialami bertahun-tahun di dua perusahaan, akibat ketatnya persaingan bisnis.

Berbagai skema merger Grab dan GoTo tengah diutarakan untuk memungkinkan penggabungan terjadi.

Baca juga: 5 Saham Paling Boncos dalam Pekan Sempit Minggu Ini, Ada PGEO, hingga GOTO

Driver Grab Indonesia gelar do a bersama untuk Palestina. Kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung, dan Makassar, Minggu (19/11/2023).Grab Indonesia Driver Grab Indonesia gelar do a bersama untuk Palestina. Kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung, dan Makassar, Minggu (19/11/2023).

Salah satu sumber mengatakan, opsi potensial adalah Grab yang berbasis di Singapura akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

Setelah menjabat sebagai CEO GoTo tahun lalu, Patrick Walujo dikabarkan akan lebih terbuka pada berbagai kesepakatan.

Negosiasi ini masih bersifat pribadi. Namun, para pemegang saham utama kedua perusahaan mendukung kesepakatan tersebut dan mendorong perundingan berlanjut.

Opsi yang dijajaki oleh perusahaan-perusahaan tersebut juga mencakup pemisahan pasar utama. Grab menguasai basisnya di Singapura dan beberapa pasar lainnya, sementara GoTo tetap memegang kendali di Indonesia.

Baca juga: Grab Indonesia dan OVO Donasi Rp 3,5 Miliar untuk Korban Konflik Gaza

Sayangnya, valuasi tetap menjadi hambatan utama. Pasalnya, saham GoTo telah anjlok sekitar 30 persen dalam setahun terakhir.

Perwakilan GoTo menyebut tidak ada diskusi semacam itu. Sementara Grab menolak untuk berkomentar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com