Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajaki Kembali Kemungkinan Merger GoTo dan Grab

Kompas.com - 10/02/2024, 16:56 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi ojek online.SHUTTERSTOCK/CREATIVA IMAGES Ilustrasi ojek online.

Hal ini memberikan tekanan pada perusahaan transportasi untuk memperluas layanan yang berdekatan seperti pengiriman dan pembayaran digital.

Baca juga: Jual 75 Persen Saham Tokopedia ke TikTok, GoTo Untung atau Buntung?

Sebagai informasi, Grab dan GoTo sempat mempertimbangkan potensi merger dalam beberapa tahun terakhir. Diskusi terbaru ini dimulai setelah GoTo melepaskan kendali unit e-commerce Tokopedia ke TikTok milik ByteDance Desember 2023 lalu.

Hal lain yang jadi tantangan dalam merger ini adalah masalah pengendalian perusahaan. CEO Grab Anthony Tan, yang memegang sekitar 60 persen hak suara di perusahaannya, telah menganjurkan untuk memimpin entitas gabungan mana pun.

Sedangkan Patrick Walujo membawa arah GoTo menuju profitabilitas dan meyakinkan investor soal masa depan GoTo.

Mitra pengelola pemegang saham Northstar Group telah menjadi katalis utama bagi para pesaing untuk berunding kali ini. Seperti telah diberitakan, mantan pemimpin dua bisnis utama GoTo yakni CEO Gojek Kevin Aluwi dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya telah mengundurkan diri.

Baca juga: Terbesar sejak Pandemi, Grab Holdings PHK 1.000 Karyawan

Grab dan GoTo telah mengadakan pembicaraan berulang-ulang untuk menggabungkan keduanya tapi tidak membuahkan hasil di masa lalu, setelah bertahun-tahun persaingan sengit dalam layanan ride-hailing, pesan-antar makanan, dan teknologi keuangan.

Beberapa tahun yang lalu, keduanya mencapai kemajuan besar dalam mencapai kesepakatan, tetapi pembicaraan terhenti karena mereka berselisih mengenai cara mengelola pasar utama di Indonesia


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com