Hal ini memberikan tekanan pada perusahaan transportasi untuk memperluas layanan yang berdekatan seperti pengiriman dan pembayaran digital.
Baca juga: Jual 75 Persen Saham Tokopedia ke TikTok, GoTo Untung atau Buntung?
Sebagai informasi, Grab dan GoTo sempat mempertimbangkan potensi merger dalam beberapa tahun terakhir. Diskusi terbaru ini dimulai setelah GoTo melepaskan kendali unit e-commerce Tokopedia ke TikTok milik ByteDance Desember 2023 lalu.
Hal lain yang jadi tantangan dalam merger ini adalah masalah pengendalian perusahaan. CEO Grab Anthony Tan, yang memegang sekitar 60 persen hak suara di perusahaannya, telah menganjurkan untuk memimpin entitas gabungan mana pun.
Sedangkan Patrick Walujo membawa arah GoTo menuju profitabilitas dan meyakinkan investor soal masa depan GoTo.
Mitra pengelola pemegang saham Northstar Group telah menjadi katalis utama bagi para pesaing untuk berunding kali ini. Seperti telah diberitakan, mantan pemimpin dua bisnis utama GoTo yakni CEO Gojek Kevin Aluwi dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya telah mengundurkan diri.
Baca juga: Terbesar sejak Pandemi, Grab Holdings PHK 1.000 Karyawan
Grab dan GoTo telah mengadakan pembicaraan berulang-ulang untuk menggabungkan keduanya tapi tidak membuahkan hasil di masa lalu, setelah bertahun-tahun persaingan sengit dalam layanan ride-hailing, pesan-antar makanan, dan teknologi keuangan.
Beberapa tahun yang lalu, keduanya mencapai kemajuan besar dalam mencapai kesepakatan, tetapi pembicaraan terhenti karena mereka berselisih mengenai cara mengelola pasar utama di Indonesia