Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Sebut Stok Beras di Penggilingan Masih 50 Persen

Kompas.com - 05/03/2024, 06:40 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengungkapkan, rata-rata stok beras di penggilingan padi masih di bawah 50 persen dari kondisi normal.

Dia bilang anjloknya stok beras di penggilingan terjadi sejak Agustus 2023 yang lalu lantaran minimnya produksi beras efek kemarau panjang El Nino.

“Beberapa waktu ini memang dirasakan pasokan gabah ke penggilingan padi berkurang, sejak Agustus 2023, puncaknya Januari - Februari 2024,” ujar Sutarto saat memberikan paparan di Rakor Bapanas “Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Ramadhan” di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Kemendag: Penurunan Harga Beras di Pasar-pasar Rakyat Butuh Waktu

Kenaikan harga gabah ini pun menurut dia, berpengaruh pada kenaikan harga beras. Sutarto menyebutkan, harga beras telah mengalami kenaikan sejak akhir tahun hingga saat ini. Namun kenaikan harga beras bisa berhenti jika produksi beras terus meningkat.

Hal tersebut juga diamini oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Dia mengatakan, harga beras akan mulai terkoreksi seiring dengan berjalannya panen yang bisa mencapai 3,5 juta ton.

Angka tersebut menurut dia, cukup untuk memenuhi cadangan beras pemerintah dan stok jumlah konsumsi nasional yang mencapai 2,6 juta ton. “Jadi kalau produksi kita bisa sampai segitu yah harga beras akan terkoreksi,” ungkapnya.

Adapun saat ini harga gabah saja lanjut Arief sudah mulai menunjukkan penurunan. Yang artinya apabila harga gabah turun, harga beras juga ikut turun.

Misalnya saja di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sragen, Ngawi, harga gabah rata-ratanya turun semula Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 7.040 per kilogram.

“Jadi kalau harga gabahnya Rp 8.000 harga beras dikalikan dua dan hari ini sudah mulai turun . Berarti harga beras secara otomatis akan terkoreksi jika harga gabah juga turun,” jelas Arief.

Baca juga: Pemerintah “Pelototi” Kenaikan Harga Beras, Cabai hingga Minyak Goreng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com