Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Turkiye Meroket 67,07 Persen, Harga Pangan Kian Melambung

Kompas.com - 05/03/2024, 11:22 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

ANKARA, KOMPAS.com - Laju inflasi Turkiye kian pesat. Pada Februari lalu, Turkiye mencatatkan inflasi sebesar 67,07 persen, level tertinggi dalam kurun waktu 15 bulan terakhir.

Angka inflasi itu lebih tinggi dari perkiraan pasar. Sebelumnya, hasil jajak pendapat pasar yang dihimpun oleh Reuters, inflasi Turki diproyeksi sebesar 65,7 persen.

Pemicu utama inflasi tinggi itu ialah kelompok hotel, kafe, dan restoran yang mencatatkan inflasi 94,78 persen secara tahunan. Kemudian, sektor edukasi juga mencatatkan inflasi signifikan, yakni 91,84 persen.

Baca juga: Contoh India hingga Turki, Prabowo Mau Kerek Belanja Negara hingga 28 Persen dari PDB

Lalu di sektor kesehatan terjadi inflasi sebesar 81,25 persen. Sementara sektor transportasi mencatatkan inflasi 77,98 persen.

Adapun indeks harga sektor pangan dan minuman non alkohol melesat 71,12 persen secara tahunan. Jika dilihat secara bulanan, indeks harga pangan di Turki melesat 8,25 persen.

Kian kuatnya laju inflasi menimbulkan kekhawatiran berlanjutnya kebijakan pengetatan moneter bank sentral Turkel. Padahal, bulan lalu bank sentral Turkiye mengindikasikan, siklus kenaikan suku bunga acuan yang berlangsung selama 8 bulan terakhir sudah berakhir.

"Kenaikan inflasi Turkiye yang lebih kuat dari perkiraan menjadi 67,1 persen secara tahunan di bulan Februari menambah kekhawatiran kami, mengingat hal ini terjadi karena peningkatan besar dalam inflasi di bulan Januari dan kuatnya pertumbuhan belanja rumah tangga di kuartal IV (2023)," ujar Ekonom Senior Negara Berkembang Capital Economics, Liam Peach, dikutip dari CNBC, Selasa (5/3/2024).

Adapun Menteri Keuangan Turkiye Mehmet Simsek menyebutkan, inflasi masih akan tetap tinggi pada paruh pertama tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh adanya "waktu jeda" dari dampak kenaikan suku bunga bank sentral Turkiye.

Tingginya inflasi di Turkiye dipicu oleh lemahnya nilai tukar Turkiye, lira terhadap dollar AS, yang bahkan telah mencapai level terendah. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, lira telah melemah sekitar 40 persen terhadap dollar AS, dan melemah 82,6 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Baca juga: Ancaman Inflasi Pangan di Depan Mata Perlu Segera Diatasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com