JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia diprediksi melanjutkan penguatan pada pekan ini dengan mampu mencetak rekor terbaru ke level 2.206 dollar AS per ons.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebut, perkiraan itu dipengaruhi kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) hingga kondisi geopolitik di Timur Tengah.
"Harga emas dunia mencapai level tertinggi kemungkinan besar dalam minggu ini akan menuju 2.206 dollar AS," ujar Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (12/3/2024).
Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 12 Maret 2024
Seperti diketahui, ketika suku bunga menurun, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor. Kondisi ini akan mengerek harga logam mulia.
Faktor selanjutnya, kata Ibrahim, dipengaruhi kondisi ekonomi China, yang kemungkinan akan banyak stimulus digelontorkan bank sentral China untuk menggenjot pemulihan negara tersebut.
Kemudian, harga emas dunia dipengaruhi pula rencana bank sentral Jepang yang kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga untuk memperbaiki perekonomian negaranya yang bermasalah.
Baca juga: Cetak Rekor Lagi, Simak Rincian Harga Emas Antam 12 Maret 2024
Jepang memang terhindari dari resesi usah ekonominya tumbuh 0,4 persen di kuartal IV-2023, namun laju pertumbuhan itu terbilang masih lebih lemah dari perkiraan.
"Dan ini kemungkinan besar akan dilakukan oleh bank sentral Jepang untuk memulihkan perekonomian dengan cara menaikkan suku bunga," kata dia.