Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Ekonom dan Pengusaha Pesimistis Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 14/03/2024, 15:41 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha dan ekonom menyatakan kondisi perekonomian nasional masih dibayang-bayangi ketidakpastian. Hal ini membuat keduanya pesimistis angka pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5 persen pada tahun ini.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan, pihaknya memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,8 persen pada tahun ini. Angka proyeksi itu lebih rendah dari target pemrintah di angka 5,2 persen.

"Indef prediksi hanya 4,8 persen, melihat kondisi global dan domestik, moderat bukan pesimis," kata dia dalam acara Detikcom Leaders Forum, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Ini Aneka Manfaat Hilirisasi Migas untuk Ekonomi Indonesia

Esther menjelaskan, perekonomian Indonesia sampai dengan saat ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, yang kontribusinya lebih dari 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Hal ini kemudian membuat ekonomi Indonesia rentan terhadap ketidakpastian yang berdampak terhadap daya beli masyarakat.

Dampak nyata dari ketidakpastian terlihat dari harga pangan yang tinggi, sehingga membuat daya beli masyarakat berkurang.

Baca juga: Luhut Ungkap Manfaat Hilirisasi Emas Hijau Rumput Laut bagi Ekonomi Indonesia

Esther bilang dengan ketergantungan ekonomi Indonesia pada konsumsi rumah tangga, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi melambat.

"Karena 53 persen pertumbuhan ekonomi itu di-drive sektor konsumsi rumah tangga, maka prediksi kami perlambatan pertumbuhan ekonomi," tutur Esther.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengaku pesimistis dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah yang berada di rentang 4,9-5,2 persen. Hal ini juga tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang masih tidak pasti.

Baca juga: Masih Tradisional, Ekonomi Indonesia Justru Tahan Banting

"Kita boleh saja memprediksi sebuah target kita rentangnya kita bilang 4,8-5,2 persen, bisa 4,9, bisa 5, tapi kenyataannya nobody will know for sure," ujarnya.

Menurutnya, ini merupakan kali pertama pemerintah membuat prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tanpa ada keyakinan bahwa target dapat tercapai.

"Jadi estimasi ini pertama kali kita buat prediksi yang enggak yakin juga untuk prediksi yang kita buat," ucapnya.

Baca juga: Menurut CT, Ini 4 Tantangan Ekonomi Indonesia Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com