Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Gucci Anjlok 20 Persen, Asia Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 20/03/2024, 14:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Jenama fesyen mewah Gucci memperkirakan penjualan turun 20 persen pada kuartal I 2024. Penyebab anjloknya penjualan Gucci adalah karena perlambatan yang terjadi di Asia.

Proyeksi ini berbeda dengan pesaing Gucci dan induk usahanya, Kering. LVMH dan Hermès melaporkan penjualan tetap solid.

Dikutip dari BBC, Rabu (20/4/2024), pasar barang mewah telah berkembang dalam dekade terakhir, namun penjualannya tidak begitu mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Saat Menteri Teten Membandingkan Kerajinan Kulit Garut dengan Gucci...

Ilustrasi tas Gucci. SHUTTERSTOCK/PAPIN LAB Ilustrasi tas Gucci.

Gucci diperkirakan mendapatkan lebih dari sepertiga penjualannya dari China, yang perekonomiannya sedang terpuruk.

Kering mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peringatan laba dan proyeksi penjualan tersebut mencerminkan penurunan penjualan yang lebih tajam yang dialami Gucci, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan dijadwalkan melaporkan hasil keuangannya pada 23 April 2024 mendatang.

Gucci menyumbang dua pertiga dari pendapatan operasional Kering pada tahun lalu. Jenama Kering lainnya termasuk Yves Saint Laurent, Balenciaga, dan Bottega Veneta.

Bulan lalu, Kering melaporkan bahwa laba bersih tahun lalu turun sebesar 17 persen. Saham Kering telah merosot lebih dari 23 persen selama setahun terakhir.

Baca juga: Sumber Kekayaan Bernard Arnault, Bos Louis Vuitton yang Menyalip Harta Bos Tesla

Sebagai perbandingan, pesaing Kering, yakni LVMH, yang memiliki Louis Vuitton, Moët & Chandon, dan Hennessy, membukukan penjualan lebih tinggi dari perkiraan pada tahun 2023.

Hermes juga membukukan rekor penjualan tahunannya tahun lalu dengan rencana untuk memberi penghargaan kepada seluruh karyawan di seluruh dunia dengan bonus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com