JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa stres finansial yang parah dapat memiliki efek samping yang cukup serius terhadap percepatan penuaan.
Dikutip dari Mind Body Green, Kamis (21/3/2024). Sebuah penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan dalam Jurnal Eropa tentang Penuaan menyebutkan bahwa individu yang mengalami setidaknya empat tahun kesulitan ekonomi menunjukkan tanda-tanda penuaan lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang lebih stabil secara ekonomi.
Tanda-tanda ini termasuk fungsi kognitif yang lebih buruk pada usia yang lebih muda dan tingkat peradangan yang lebih tinggi dalam tubuh, dilihat dari indikator protein C-reaktif (CRP) dan IL-6 dalam tubuh. Protein C-reaktif (CRP) dan IL-6 adalah dua penanda inflamasi yang sering dikaitkan dengan proses penuaan.
Baca juga: Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas
Tingkat CRP yang tinggi sering kali terkait dengan penuaan yang dipercepat dan risiko terjadinya berbagai penyakit terkait usia, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit Alzheimer.
Sementara itu, tingkat IL-6 yang tinggi juga telah terbukti terkait dengan berbagai kondisi penuaan, termasuk penurunan fungsi kognitif, kelemahan otot, dan risiko tinggi terkena penyakit kronis
Selama studi jangka panjang yang dilakukan Para peneliti dari Departemen Kesehatan Masyarakat di Universitas Kopenhagen, Denmark antara tahun 1987 dan 2008, para peneliti memantau lebih dari 5.000 orang dewasa tengah usia.
Dari populasi tersebut, 18 persen dari mereka mengalami kesulitan ekonomi setidaknya selama empat tahun atau lebih.
Baca juga: 5 Cara Membantu Karyawan Mengurangi Stres Masalah Finansial
Selama itu, mereka menganalisis fungsi kognitif dan fisik mereka dan mereka yang mengalami periode kemiskinan relatif lebih panjang menunjukkan performa yang lebih buruk.
Menariknya, waktu individu mengalami kesulitan keuangan juga memiliki dampak besar pada penuaan mereka.