Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Terus Cetak Rekor, Antam Akui Banyak Masyarakat Lakukan "Buyback"

Kompas.com - 26/03/2024, 15:33 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bertepatan dengan momen Idul Fitri, harga emas terus menunjukkan trend naik bahkan menyentuh all time high atau ATH. Dirut Antam Nico Kanter mengatakan, ketika harga emas mengalami kenaikan, masyarakat cenderung melakukan buy back atau jual.

“Kalau harga emas naik logikanya orang ga mau beli kan. Memang secara logika kalau harga naik orang jugal ya. Tapi sih ada juga yang beli, memang untuk long term, bukan untuk trading,” kata Niko di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Menurut Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Antam Achmad Ardianto, bisnis Antam tidak snapshot, dan dipengaruhi oleh pasar. Pergerakan harga emas yang fluktuatif dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

“itu membuat kita tidak bisa melihat emas sebagai satu-satunya instrumen untuk bisa menentukan apakan ini bulish session atau bearish session. Terkait ramadhan, sebenarnya ksempatan orang membeli, tapi dengan harga emas yang tinggi, orang cenderung bukan membeli malah menjual,” ungkap Achmad.

Baca juga: Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa Antam juga memberikan jaminan buy back, dan pihaknya tidak melihat hal tersebut adalah siklus terpisah. Menurut Achmad, pasar emas di Indonesia harusnya punya pertumbuhan lebih tinggi dari apa yang kita alami sekarang.

“Tapi karena pasar belum teredukasi dengan baik, kita menyaksikan pembelian emas di masyarakat untuk investasi belum cukup baik. Buyback adalah strategi kita untuk memastikan keberadaan emas merek logam mulia di pasar dan kita tetap melakukan pencetakan logam mulia dengan cetakan terbaru,” lanjutnya.

“Jadi saat di buyback kita lebur kembali dan kita cetak dengan model baru,” tambahnya.

Baca juga: Melonjak Rp 10.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini 26 Maret 2024

Achmad mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan edukasi pasar agar masyarakat semakin sadar mengenai investasi emas. Apalagi, investasi emas adalah safe heaven.

“Tidak ada ceritanya kalau investasi emas itu kita rugi, yang terjadi aladah orang bisa rugi karena mereka mengejar short gain,” lanjutnya.

Meskipun harga emas mengalami penurunan, bukan berarti konsumen merugi. Strateginya, investor emas haru menjaga investasi dengan mengatur strateginya sedemikian rupa.

“Tidak berprilaku seperti investor besar. Jadi beli emasnya, setengah - setengah gram misalnya, jadi nilai emas itu akan menjadi beli stnah 2 gram stngh gram,” tambahnya.

Baca juga: [POPULER MONEY] Naik Rp 20.000, Harga Emas Antam To The Moon | Selandia Baru Masuk Jurang Resesi

 


Achmad menambahkan, dengan kondisi yang terjadi saat ini, dia yakin penjualan emas antam akan menurun saat Ramadhan. Namun dengan adanya buyback, diharapkan perlahan penjualan akan semakin membaik dan menunjukkan peningkatan.

“Kita tidak ragu dan kawatir, bisnis emas akan terus berlangsung, dan emas terbukti dari waktu ke waktu tidak mengalami penurunan nilai. Tapi pengaruhnya adalah pembangding yaitu dollar AS,” ungkapnya.

“Penjualan di Bulan Ramadhan akan turun karena harga tinggi, tapi kita tetap lakukan buyback dan kita tau akan ada peningkatan penjualan , karena harga akan mambaik dan masyarakat makin teredukasi,” tegas dia.

Baca juga: Antam Targetkan Penjualan Emas Naik 43 Persen Tahun Ini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com