Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antam Targetkan Penjualan Emas Naik 43 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 26/03/2024, 08:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan produksi emas yang berasal dari tambang emas perusahaan sebesar 958 kg atau 30.800 troy oz.

Corporate Secretary Division Head PT Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pihaknya juga menargetkan penjualan emas pada tahun 2024 sebesar 37.354 kg atau 1,2 juta troy oz.

“Antam menargetkan penjualan emas pada tahun 2024 meningkat 43 persen dari capaian penjualan unaudited emas tahun 2023 sebesar 26.129 kg atau 840.067 troy oz,” kata Faisal di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 10.000 Per Gram

Selain itu, ANTM juga menargetkan volume produksi dan penjualan produk feronikel masing-masing sebesar 22.464 ton nikel dalam feronikel (TNi), tumbuh 5 persen dari capaian produksi unaudited feronikel tahun 2023 sebesar 21.473 TNi, dan tumbuh 12 persen dari capaian penjualan unaudited feronikel tahun 2023 sebesar 20.138 TNi.

Faisal bilang, penetapan target produksi dan penjualan feronikel tahun 2024 turut memperhitungkan outlook penyerapan produk feronikel di pasar global, kondisi pasar, serta tingkat utilisasi dan kestabilan operasi pabrik feronikel Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sementara untuk produk bijih nikel, tahun ini pihaknya menargetkan total produksi bijih nikel konsolidasian sebesar 20,58 juta wet metric ton (wmt), meningkat 53 persen dari capaian produksi unaudited bijih nikel tahun 2023 sebesar 13,45 juta wmt.

“Penjualan bijih nikel pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 18,75 juta wmt atau meningkat 60 persen dari capaian penjualan unaudited bijih nikel tahun 2023 sebesar 11,71 juta wmt. Target penjualan bijih nikel itu juga seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk komoditas bijih bauksit, Antam menargetkan volume produksi tahun 2024 sebesar 3,47 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga.

Target produksi ini tumbuh sekitar 72 persen dibandingkan capaian produksi unaudited bijih bauksit tahun 2023 sebesar 2,01 juta wmt. Terkait penjualan bijih bauksit, Perusahaan menargetkan tingkat penjualan sebesar 3,05 juta wmt, meningkat 103 persen dibandingkan capaian penjualan unaudited bijih bauksit tahun 2023 sebesar 1,50 juta wmt.

“Seiring dengan larangan ekspor bijih bauksit pada tahun 2023, Perusahaan berfokus dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di pasar domestik,” kata dia.

Faisal mengatakan untuk mencapai target tersebut, pihaknya mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, guna memaksimalkan kinerja komoditas nikel, emas, dan bauksit. Di tahun 2024, Perusahaan berfokus pada strategi pengembangan basis pelanggan di dalam negeri terutama pada produk emas, bijih nikel, dan bauksit.

“Antam terus berinovasi penjualan produk-produk logam mulia serta fokus pada upaya peningkatan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas sebagai instrumen lindung nilai,” jelas Faisal.

Antam juga mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina, pada tahun 2024 Perusahaan melalui Entitas Anak, PT Indonesia Chemical Alumina menargetkan tingkat produksi alumina sebesar 160.000 ton alumina, relatif stabil dengan capaian produksi unaudited alumina pada tahun 2023 sebesar 160.940 ton alumina.

Baca juga: Menang atas PKPU Budi Said, Ini Kata Antam

Sedangkan, untuk penjualan alumina ditargetkan mencapai 170.000 ton alumina, meningkat 16 persen dari penjualan unaudited alumina tahun 2023 sebesar 146.238 ton alumina.

Faisal mengungkapkan pada tahun ini, Antam juga berfokus untuk menyelesaikan proyek strategis, Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur. Saat ini pembangunan telah memasuki tahapan commisioning pada pabrik berkapasitas 13.500 TNi per tahun.

Antam juga mendukung pencapaian net zero emission pada tahun 2060 dengan penerapan green energy di wilayah operasi perusahaan, serta terlibat aktif dalam pengembangan Ekosistem Electric Vehicle (EV) Battery terintegrasi di Indonesia bersama dengan mitra strategis.

“Keterlibatan Antam dalam proyek ini adalah salah satu bentuk pengembangan bisnis perusahaan melalui hilirisasi mineral nikel. Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Antam berfokus membangun pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun,” tegas dia.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 23 Maret 2024 Turun Rp 8.000 Per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com