Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Moneter Dapat Meningkatkan Kesempatan Kerja dengan Cara Apa?

Kompas.com - 27/03/2024, 09:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kebijakan moneter dapat meningkatkan kesempatan kerja dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar sehingga bisa menciptkan iklim investasi yang baik.

Mengutip Modul Ekonomi Kelas XI yang diterbitkan Kemendikbud, kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah yang beredar dan kredit yang pada akhirnya akan mempegaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.

Bank sentral berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi. Jalannya roda perekonomian akan terganggu jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang beredar.

Hal ini karena bisa mengakibatkan terjadinya inflasi atau deflasi. Untuk itu kebijakan moneter sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi yang selalu mengupayakan jumlah uang yang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa.

Baca juga: Apa Itu Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Kebijakan moneter untuk meningkatkan kesempatan kerja

Kebijakan moneter adalah instrumen yang digunakan oleh bank sentral suatu negara untuk mengatur suplai uang, suku bunga, dan kondisi kredit dalam perekonomian. Upaya-upaya dalam kebijakan moneter dapat memengaruhi tingkat kesempatan kerja melalui beberapa cara:

1. Menstabilkan tingkat inflasi

Salah satu tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas harga atau inflasi. Inflasi yang rendah dan stabil cenderung menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih dapat diprediksi bagi perusahaan, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dalam lingkungan ekonomi yang stabil, perusahaan lebih cenderung untuk menginvestasikan modal dalam pengembangan bisnis baru dan mempekerjakan lebih banyak karyawan.

2. Mengatur suku bunga

Bank sentral dapat menggunakan suku bunga sebagai alat untuk memengaruhi kegiatan ekonomi. Misalnya, jika bank sentral menaikkan suku bunga, ini dapat mengurangi pengeluaran dan investasi karena biaya pinjaman menjadi lebih tinggi.

Namun, peningkatan suku bunga juga dapat membantu mengendalikan inflasi. Di sisi lain, penurunan suku bunga dapat merangsang aktivitas ekonomi, seperti investasi dan belanja konsumen, yang pada gilirannya dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja.

3. Mengurangi tingkat pengangguran

Kebijakan moneter yang memperkuat pertumbuhan ekonomi cenderung mengurangi tingkat pengangguran. Ketika ekonomi berkembang, perusahaan cenderung mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja untuk memenuhi permintaan yang meningkat atas barang dan jasa.

Penurunan tingkat pengangguran bisa jadi menciptakan persaingan di pasar tenaga kerja, memberikan lebih banyak kesempatan bagi individu untuk memperoleh atau mempertahankan pekerjaan.

4. Menggerakkan sektor tertentu

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com