Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Timah Buka-bukaan Alasan Rugi Rp 450 Miliar di 2023

Kompas.com - 02/04/2024, 20:19 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal buka-bukaan soal alasan perusahaan mencatatkan rugi Rp 450 miliar sepanjang 2023. Kinerja itu anjlok 143 persen dari tahun 2022 yang membukukan laba Rp 1 triliun.

Ia menuturkan, penyebab terbesar kerugian tersebut adalah produksi yang menurun serta melemahnya harga timah di pasar global. Kondisi itu membuat pendapatan PT Timah ikut merosot yang berdampak pada laba.

"Beban peak atau peak cost-nya tetap tapi pendapatan jauh menurun karena produksinya juga menurun, ditambah parah lagi harga jual timah menurun sehingga pendapatan jomplang, jauh sekali," ujar Virsal dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Dicecar Anggota DPR soal Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Bahlil: Kita Sedang Pelajari

Produksi bijih timah oleh PT Timah sepanjang 2023 mencapai 14.885 ton, turun 26 persen dari 2022 yang sebanyak 20.079 ton. Sementara produksi logam timah mencapai 15.340 ton, turun 23 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 19.825 ton.

Di sisi lain, harga jual rata-rata produk timah di 2023 sebesar 26.583 dollar AS per metrik ton, menurun dibandingkan 2022 yang sebesar 31.474 dollar AS per metrik ton.

"Harga jual ini menurun karena di pasar dunia terjadi oversupply," imbuhnya.

Baca juga: Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Penurunan produksi dan harga itu membuat penjualan PT Timah di tahun lalu hanya sebanyak 14.385 metrik ton, menyusut 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 20.805 metrik ton.

Alhasil, pendapatan perusahaan menjadi hanya sebesar Rp 8,39 triliun di 2023, anjlok 33 persen dari tahun 2022 yang sebesar 12,50 triliun.

Kemudian aset PT Timah pun susut 1,6 persen menjadi sebesar 12,85 triliun di akhir 2023 dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 13,06 triliun. Virsal bilang, aset menyusut karena stok dan nilai logam perusahaan berkurang.

Baca juga: Laba Bersih PT Timah Tbk Anjlok 98,5 Persen Semester I-2023 Jadi Rp 16,2 Miliar

Begitu pula dengan ekuitas perusahaan yang turun 11 persen menjadi sebesar Rp 6,2 triliun dari sebelumnya Rp 7,04 triliun. Sementara interest bearing debt sebesar Rp 3,48 triliun, naik 26 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,77 triliun.

"Interest bearing debt naik karena mengalami kesulitan cashflow sehingga memperbesar pinjaman, dan akibatnya juga kita mengalami peningakatan suku bunga dari perbankan, karena ekuitas kita menurun, aset kita juga menurun. Jadi dari sisi kepercayaan perbankan juga menurun," tutup Virsal.

Baca juga: Dorong Peningkatan Produksi, PT Timah Siapkan Capex Rp 950 Miliar Tahun Ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com