Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HPP Gabah Naik Jadi Rp 6.000, Bos Bulog: Kita Jadi Patokan Harga untuk Petani

Kompas.com - 05/04/2024, 13:34 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamukhti merespons naiknya harga pembelian pemerintah (HPP) gabah semula Rp 5.000 menjadi Rp 6.000 per kilogram.

Dia mengatakan, pihaknya menjadikan kenaikan HPP gabah tersebut sebagai patokan untuk menjaga harga gabah di tingkat petani.

“Tentu dengan adanya fleksibilitas harga ini, Bulog akan menjadi safety net bagi para sedulur petani agar harga dapat terjaga dengan baik. Tatkala produksi kian meningkat, tentu akan mempengaruhi harga," sebut dia dalam siaran persnya, Jumat (5/4/2024).

"Bapak Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa saat panen raya padi, harga di tingkat petani tidak boleh jatuh terlalu dalam, sehingga pemerintah hadir memastikan itu bersama Perum Bulog yang telah kita tugaskan untuk menyerap produksi dalam negeri sebagai stok CBP," tambah Bayu.

Baca juga: Pemerintah Resmi Naikkan HPP Gabah, Ini Rinciannya

Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, pihaknya saat ini tengah memaksimalkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri untuk kebutuhan persediaan beras CBP serta memperkuat persediaan pangan nasional.

Menurut dia, selain dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, penyerapan gabah dan beras dalam negeri dalam masa fleksibilitas harga ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.

“Fleksibilitas harga gabah dan beras yang saat ini berlaku memungkinkan kami untuk melakukan pengadaan dalam negeri secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, sehingga diharapkan selain tercukupinya stok beras nasional melalui pengadaan dalam negeri, petani juga mendapatkan harga pembelian yang baik oleh Bulog," katanya.

Suyamto juga mengatakan, pemenuhan stok nasional melalui pengadaan dalam negeri akan menjadi prioritas Bulog.

Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras.

Keputusan itu dikeluarkan lewat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 2024 Tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah.

"Mulai kemarin, Rabu (3/4/2024) sampai 30 Juni mendatang, kita putuskan adanya fleksibilitas HPP bagi Bulog. Ini agar Bulog dapat meningkatkan stok CBP yang berasal dari produksi dalam negeri, jadi tidak hanya bersumber dari importasi saja,” ujar Kepala Bapanas dalam siaran persnya, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Penyesuaian HPP Gabah Bisa Meningkatkan Serapan Bulog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com