Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Masuk Panen, Harga Gabah Kering Sudah Mulai Turun

Kompas.com - 05/04/2024, 09:16 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasinal (Bapanas) mengatakan, seiring masuknya musim panen, harga gabah kering panen alias GKP sudah mulai turun.

Dia membeberkan, saat ini panen beras pada bulan Maret mencapai 3,8 juta ton dan pada bulan April ini total nasional sebanyak 4,9 juta ton, sehingga fokus pemerintah adalah menjaga harga di tingkat petani. Untuk itu, Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk menyerap produksi dalam negeri.

“Panen saat ini sudah mulai cukup besar. Harga GKP sudah mulai turun, sehingga fokus kita adalah menjaga harga di tingkat petani. Ini karena sedulur-sedulur petani kita ini juga perlu harga pokok produksi ditambah margin yang wajar. Oleh karena itu, Bulog harus menyerap gabah petani, sehingga nanti bantuan pangan beras lalu operasi pasar SPHP, itu bisa kembali lagi menggunakan beras dari produksi dalam negeri,” ujar Arief dalam siaran persnya, dikutip Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Soal Kewenangan Impor Bawang Putih, Bapanas: Perlu Diskusi Lagi

Arief juga menjamin stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk pelaksanaan bantuan pangan beras tahun 2024 ini aman dan mencukupi.

Per 2 April 2024, stok beras di Bulog mencapai 1,04 juta ton. Pada saat yang sama, upaya penyerapan beras oleh Perum Bulog terus dilakukan dan saat ini meningkat volumenya sebesar 783 ton.

Stok beras ini tersebar di berbagai Kantor Wilayah (Kanwil) yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah.

Beberapa sebaran stok terbesar antara lain di wilayah Jawa Timur mencapai 233.000 ton, DKI Jakarta dan Banten 189.000 ton, dan Jawa Tengah sebanyak 87.000 ton.

Baca juga: Pemerintah Resmi Naikkan HPP Gabah, Ini Rinciannya

Dengan stok ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

Arief Prasetyo mengungkapkan, selain banpang beras, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah agar berbagai aksi strategis pengendalian inflasi terus berjalan, khususnya jelang Hari Raya Idul Fitri beberapa hari mendatang.

"Secara rutin setiap minggu kami menghadiri rakor pengendalian inflasi yang digelar Kemendagri dan diikuti oleh seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Ini sinergitas yang kuat dengan mendorong pemda untuk melaksanakan berbagai langkah aksi stabilisasi pangan antara lain menguatkan kerja sama antardaerah melalui Gerakan Pangan Murah dan Fasilitasi Distribusi Pangan," jelas Arief

Baca juga: Penyesuaian HPP Gabah Bisa Meningkatkan Serapan Bulog


Arief juga mendorong masyarakat untuk dapat berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan dan memastikan masyarakat secara luas tidak belanja beras berlebihan melebihi kebutuhan normal.

“Pemerintah memastikan ketersediaan pangan cukup, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lalu berbelanja berlebihan melebihi kewajaran. Berbelanja lah sesuai dengan kebutuhan,” terang Arief.

Mengutip dari data Panel Harga Bapaka, per Kamis (4/4), harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sudah turun Rp 20 ke Rp 6.010 per kg dan di tingkat penggilingan turun Rp20 ke Rp6.410 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com