JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia dihadapkan pada serangkaian tantangan yang kompleks, baik dari dalam negeri maupun dari skala global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Dalam hal ini, tiga hal tersebut menjadi isu utama yang perlu diperhatikan, yaitu tingkat suku bunga global, harga minyak, dan biaya logistik.
Baca juga: Menko Airlangga Siapkan Langkah Antisipatif Cegah Dampak Perekonomian Akibat Konflik Timur Tengah
“Dalam situasi seperti ini, tiga hal menjadi isu satu interest rate global, dua harga minyak dan ketiga harga logistik dan tingkat suku bunga surat berharga negara (SBN),” ujar Menko Perekonomian pada acara halal bihalal yang diadakan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Upaya untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi juga membutuhkan perhatian terhadap tingkat suku bunga surat berharga negara (SBN) sebagai instrumen kebijakan moneter.
Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian adalah gejolak global terkait dengan ketegangan antara Iran dan Israel.
Meskipun pemerintah berharap akan terjadi deeskalasi dalam konflik tersebut, namun Indonesia harus tetap siap menghadapi dampaknya terhadap perekonomian.
Baca juga: OJK: Kondisi Perekonomian Global Lebih Baik dari Ekspektasi
Di dalam negeri, upaya untuk mengendalikan subsidi dan melakukan kalibrasi anggaran menjadi hal yang penting dalam menjaga keseimbangan fiskal.
Hal ini diperlukan untuk memastikan efisiensi penggunaan anggaran dan menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.