Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukuk Tabungan ST012 Segera Terbit, Cek Potensi Imbal Hasilnya

Kompas.com - 17/04/2024, 23:30 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menerbitkan seri terbaru Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Sukuk Tabungan seri ST012 dalam waktu dekat. Jika sesuai jadwal, masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST012 akan berlangsung pada 26 April sampai 29 Mei 2024. 

Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi memprediksi, ST012 akan mendapat animo yang cukup tinggi dari investor ritel domestik.

Menurut Reza, meski bersifat non-tradable atau tidak dapat diperdagangkan, ST012 memiliki fitur spesial berupa kupon floating with floor.

Baca juga: LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Disebabkan Kendala Sistem Rem

 

Adapun fitur ini memungkinkan nilai kupon naik jika acuan naik, tetapi tidak akan turun di bawah batas minimum yang ditetapkan dan akan ditinjau setiap tiga bulan sekali.

“Jadi meski bersifat syariah, ST012 ini dapat dimiliki oleh semua investor ritel tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4/2024).

Namun demikian, Reza mengatakan bahwa Kementerian Keuangan belum dapat menentukan besaran imbal hasil atau kupon dari ST012.

Baca juga: Tips Menabung Biaya Lamaran Sederhana dengan Gaji Rp 5 Juta

 

Meski begitu, jika suku bunga Bank Indonesia (BI) tetap berada di 6 persen, kemungkinan imbal hasilnya akan sama dengan besaran Sukuk Ritel (SR) seri SR020, yaitu sekitar 6,3 persen.

“Tapi, jika BI rate turun, kemungkinan imbal hasil dari ST012 hanya sekitar 6 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto melihat, penjualan ST012 yang akan diterbitkan pada akhir April 2024 mendatang, juga memiliki potensi untuk melebihi target seperti SR020.

Baca juga: Kode Bank BRI untuk Keperluan Transfer Dana dan Cara Penggunaannya

Dia menilai, penjualan ST012 diprediksi akan mendapatkan antusiasme tinggi dari investor, seiring dengan Bank Indonesia yang berpeluang akan memangkas suku bunga acuan. Adapun, level BI Rate saat ini masih di angka 6 persen.

“Menurut saya ST012 meskipun bersifat non tradable sehingga peminatnya cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan yang tradable, tapi masih tetap akan diminati oleh masyarakat karena likuiditas pasar masih sangat terjaga,” kata Ramdhan.

Selain itu, Ramdhan menuturkan bahwa tumbuhnya minat masyarakat dalam berinvestasi di ST012 juga didorong oleh pendalaman pasar yang terus berlangsung. Terlebih, pemerintah juga mulai aktif menawarkan obligasi ritel tiap tahun.

Baca juga: Jepang Garap Sistem Rel MRT Bundaran HI-Kota

“Apalagi melihat masyarakat di Indonesia merupakan deposan sehingga lebih mudah menarik mereka menjadi investor," sambungnya.

Hal tersebut juga lantaran kupon yang ditawarkan SBN memang lebih tinggi. Kemudian, pajaknya juga lebih rendah jika dibandingkan dengan deposito.

Terlebih, dorongan investor juga dipengaruhi volatilitas, khususnya dari suku bunga, sehingga kupon yang ditawarkan semakin tinggi seiring meningkatnya risiko investasi.

Ramdhan pun memprediksi, imbal hasil dari ST012 akan sekitar 6,5 persen, dengan proyeksi target penjualan hingga mencapai sebesar Rp 10 triliun. Hal ini seiring dengan likuiditas masyarakat dan pasar yang masih sangat bagus. (Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi) 

Baca juga: 15 Perusahaan Terbaik di RI untuk Pengembangan Karier Menurut LinkedIn

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pemerintah Akan Terbitkan ST012 pada Bulan Ini, Berapa Potensi Imbal Hasilnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com