Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Kompas.com - 28/04/2024, 23:35 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar, selain sandang dan pangan. Namun, berdasarkan estimasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebanyak 81 juta generasi milenial dan generasi Z diperkirakan belum memiliki rumah.

Ada banyak indikator yang menyebabkan generasi produktif itu belum memiliki rumah. Misalnya karena keterbatasan kemampuan finansial dan kemungkinan belum terpikirkan untuk memiliki rumah.

Padahal, selain sebagai kebutuhan dasar, properti bangunan ini dapat menjadi investasi jangka panjang bagi milenial dan gen Z.

Baca juga: Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Dilansir dari Antara, perencana keuangan dari Lintar Financial Agus Helly menyebutkan ada sejumlah strategi yang perlu dilaksanakan oleh milenial dan gen Z untuk memiliki rumah menyesuaikan dengan pendapatan.

Berikut strategi yang dilaksanakan secara bertahap karena saling berkaitan.

1. Menetapkan tujuan

Strategi pertama adalah menetapkan tujuan untuk memiliki rumah. Pastikan kembali tujuan memiliki rumah apakah merupakan sebuah kebutuhan atau keinginan.

Apabila memahami memiliki rumah adalah sebuah kebutuhan, maka langkah selanjutnya adalah menyesuaikan dengan kemampuan keuangan sehingga kondisi itu perlu disadari secara realistis.

“Ada milenial atau gen Z yang punya pendapatan Rp 50 juta ke atas per tahun, ada juga di bawah, itu yang menyesuaikan upah minimum regional artinya harus tahu diri dulu, being realistic,” ucap Agus.

Baca juga: Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

2. Lakukan penganggaran

Selanjutnya strategi kedua adalah terkait penganggaran atau budgeting yang perlu disiapkan sesuai kemampuan.

Untuk poin ini, milenial dan gen Z perlu pintar-pintar mengelola penghasilan. Misalnya dengan menyisihkan sebagian pendapatan setelah dikurangi beberapa pos anggaran untuk kebutuhan penting atau utama lainnya.

Penghasilan yang disiapkan dalam jangka waktu tertentu tersebut diharapkan sebagai awal untuk membayar uang muka atau down payment (DP) rumah. Semakin besar DP, maka besaran angsuran kredit dan waktu angsuran dapat diperpendek.

Misalnya, dalam 2 tahun atau menyesuaikan kemampuan, sejumlah dana sudah bisa terkumpul yang digunakan untuk membayar DP. Setelah dana DP terkumpul, langkah berikutnya menentukan besaran cicilan per tahunnya.

Baca juga: Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

3. Eksplorasi opsi membeli rumah atau sewa

Strategi ketiga yang dapat diperhitungkan oleh milenial dan gen Z adalah opsi membeli rumah untuk tempat tinggal sendiri atau membeli rumah untuk sewa.

Kedua opsi itu berkaitan erat dengan penentuan awal ketika menetapkan tujuan memiliki rumah.

Apabila untuk tempat tinggal, maka rumah menjadi hunian yang memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada penghuninya. Namun apabila untuk sewa, maka mereka mendapatkan penghasilan tambahan sebagai pendapatan pasif di luar gaji bulanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com