Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RPP KESEHATAN

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Kompas.com - 16/05/2024, 15:02 WIB
Sri Noviyanti,
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai lulusan baru (fresh graduate) dari universitas Tanah Air, bisa bekerja di perusahaan besar merupakan impian yang penuh tantangan untuk diwujudkan. Hal ini pula yang dirasakan Ivan Cahyadi dulu, ketika baru saja meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya.

Ivan menceritakan, kiprahnya di PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bermula pada 1996. Kala itu, dia mendaftar program management trainee (MT). Tak disangka, 27 tahun berselang, Ivan ditunjuk sebagai Presiden Direktur HM Sampoerna oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar pada April 2024.

“Hampir dua minggu saya diseleksi, di-interview oleh 18 orang. Saya di-interview oleh dua direktur pada waktu itu,” ujar Ivan mengawali perbincangan dengan awak media di Kantor Sampoerna Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Pada akhirnya, Ivan lolos seluruh tahap seleksi ketat yang diberlakukan oleh perusahaan yang kini genap berusia 111 tahun itu.

Ivan mengaku, penugasan yang diberikan kepadanya tak mudah. Pada empat tahun pertama, dia dirotasi ke berbagai posisi pada sejumlah lini. Mulai dari human resources, IT, pabrik, sales, marketing, hingga finance sudah dilakoninya.

“Waktu itu saya tidak paham apa maksud perusahaan. Sekarang kalo saya reflect back, (rotasi) ini (merupakan bentuk) investasi yang luar biasa oleh perusahaan untuk seorang fresh graduate. Saya ‘dipaksa’ untuk memahami seluruh rantai pasok bisnis,” jelas Ivan.

Baca juga: HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Penggodokan yang dilakukan Sampoerna kepada Ivan tak berhenti di situ. Pada 2000, Ivan dipercaya menjadi Senior Manajer Intelijen Pasar (Market Intelligence) di perusahaan PT Sampoerna yang bergerak di bidang distribusi, yakni PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas.

Di Panamas, Ivan tak hanya mengelola operasional, IT, finance, dan sumber daya, tetapi juga kerja sama dengan perusahaan tembakau terkemuka di dunia, Philip Morris International.

Sebagai informasi, Philip Morris International akhirnya mengakuisisi mayoritas saham PT HM Sampoerna pada 2005.

Bermula dari Senior Manajer, karier Ivan di Panamas terus berkembang hingga ia ditunjuk sebagai General Manager East dan Direktur Penjualan Operational Wilayah Barat.

Dari Panamas, Ivan kemudian diminta menjadi Direktur Penjualan dan Distribusi Godfrey Philip Morris Malaysia.

Sejumlah posisi tersebut merupakan bentuk kesempatan besar yang diberikan perusahaan kepada talenta muda dan berbakat, seperti Ivan, untuk mengembangkan karier ke ranah yang lebih luas, bahkan hingga ke negeri jiran.

“Pada 2010, saya akhirnya dipanggil ‘pulang’ oleh ke Tanah Air untuk mengemban tugas sebagai Direktur Proyek Penjualan,” ucap Ivan.

Berjuang hampir tiga dekade

Di tengah dinamika bisnis yang bergerak begitu cepat, berkarya pada satu perusahaan hingga 27 tahun lamanya merupakan hal yang tak lazim terjadi.

“Banyak orang tanya (kepada) saya, ‘Kenapa Bapak bertahan di perusahaan (selama) 27 tahun? Itu jarang sekali.’ Saya bilang, karena di Sampoerna itu setiap hari seperti hari pertama yang membuat kita ingin terus mengembangkan diri,” tutur pria berkacamata itu.

Baca juga: HM Sampoerna Andalkan Digitalisasi untuk Bantu UMKM Berkembang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com