Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Kompas.com - 17/05/2024, 06:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, perlu dilakukan investigasi terkait insiden mesin pesawat Garuda Indonesia terbakar pada Rabu (15/5/2024).

Investigasi perlu dilakukan mengingat pesawat Boeing 747-400 yang digunakan Garuda merupakan pesawat sewaan yang memang dioperasikan khusus untuk mengangkut calon jamaah haji dari maskapai tersebut.

Diketahui, pesawat registrasi ER-BOS ini merupakan milik perusahaan Terra Avia asal Moldova. Bahkan pilot yang bertugas kala itu juga berasal dari perusahaan tersebut.

"Tanpa investigasi kita tidak akan tahu apa penyebabnya. Dari hasil investigasi baru bisa mendapat kesimpulan yang digunakan untuk rekomendasi perbaikan atau pencegahan terulangnya peristiwa serupa," ujar Alvin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Dia menjelaskan, karena pesawat itu sewaan maka perlu diinvestigasi terkait mesin pesawat. Investigasi meliputi riwayat perawatan dan pemakaian mesin, riwayat masalah terbang, penggantian suku cadang, hingga komponen mesin yang sudah mendekati masa penggunaan.

Sebab, sebuah pesawat memungkinkan mesinnya dapat diganti dan tidak selamanya menggunakan mesin yang sama.

"Dari sana baru kemudian diperdalam untuk mencari sumber masalah yang memicu kebakaran mesin," ucapnya.

Selain itu, dia juga menepis bahwa insiden kebakaran ini disebabkan oleh pesawat merupakan pabrikan Boeing. Mengingat beberapa waktu ini pesawat Boeing kerap dilaporkan bermasalah oleh banyak negara.

"Pesawat Boeing 747-400 ini produk lama Boeing jadi bukan termasuk yang bermasalah. Yang masalah adalah varian baru, B 737-Max," tegasnya.

Baca juga: Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar


Sebagai informasi, insiden ini terjadi pada penerbangan haji rute Makassar-Madinah, tepatnya pada pesawat GA-1105 yang mengangkut rombongan calon jemaah haji asal embarkasi Makassar Kloter 5.

Kala itu penerbangan GA-1105 diberangkatkan dari Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 15.30 Wita dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 21.10 waktu setempat.

Namun sesaat setelah lepas landas, tiba-tiba salah satu mesin pesawat memercikan api.

Pilot pun langsung mengambil keputusan untuk kembali ke bandara asal karena mempertimbangkan kondisi kendala mesin pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pasalnya, mesin pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi.

Pada pukul 17.15 Wita pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com