Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Kompas.com - 17/05/2024, 08:09 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (16/5/2024) waktu setempat. Pergerakan harga saham di bursa AS dibayangi oleh kekhawatiran mengenai suku bunga tinggi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) sempat melonjak di atas level 40.000 untuk yang pertama kalinya. Pada titik tertingginya, indeks saham blue chip itu sempat mencapai level 40.051,05, tertinggi sejak Oktober 2022.

DJIA mengakhiri sesi dengan penurunan 38,62 poin atau 0,1 persen pada level 39.869,38. Sementara itu, S&P 500 melemah 0,21 persen dan ditutup pada posisi 5.297,10. Nasdaq Komposit juga turun 0,26 persen dan berakhir pada level 16.698,32.

Penurunan harga saham terjadi karena kekhawatiran mengenai suku bunga tinggi. Reli saham yang terjadi sebelumnya, didukung oleh pendapatan yang kuat dan data inflasi yang menunjukkan penurunan tipis.

Baca juga: Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

S&P 500 sempat naik ke rekor baru setelah ditutup di atas level 5.300 untuk pertama kalinya pada Rabu. Sementara Nasdaq yang padat teknologi mencapai titik tertinggi sepanjang masa. DJIA telah naik hampir 6 persen pada tahun 2024, sedangkan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing naik 11 persen.

“Pencapaian ini merupakan bukti kekuatan pembentukan modal, inovasi, pertumbuhan laba, dan ketahanan ekonomi,” kata kepala investasi di Comerica Wealth Management John Lynch, dikutip dari CNBC.

“Selain itu, momentum teknis dan kekuatan fundamental baru-baru ini, termasuk pendapatan dan suku bunga, menunjukkan kenaikan lebih lanjut dalam jangka pendek,” tambah dia.

Baca juga: Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup Hijau


Saham Walmart mendorong kenaikan indeks DJIA yang sempat berada di atas level 40.000 karena saham pengecer terbesar di dunia ini naik hampir 7 persen didukung hasil fiskal kuartal pertama yang kuat. Saham Walmart naik 21 persen, sepanjang 2024.

Selain itu, perusahaan yang berhubungan dengan teknologi seperti Amazon, Platform Meta, dan Nvidia meningkat tajam dari tahun ke tahun. Saham Amazon, yang baru saja bergabung dengan Dow melesat lebih dari 20 persen pada tahun ini.

Dow mencatatkan kinerja terbaik tahun ini, yang ditopang olehs kinerja saham American Express yang naik sekitar 29 persen, dan Goldman Sachs bertambah 20 persen. Saham-saham tersebut naik karena investor memperkirakan perekonomian akan terhindar dari resesi dan konsumen akan tetap kuat.

Analis Baird, Ross Mayfield berpendapat reli ini masih memiliki potensi untuk berlanjut.

“Ini menunjukkan semua tanda-tanda pasar bullish siklis dan sejauh yang kami tahu pasar masih belum kehabisan tenaga,” ujar Mayfield.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com