NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (21/5/2024). Saham Nvidia menjadi fokus investor sebelum merilis laporan pendapatannya usai penutupan pergagangan.
Nasdaq Komposit naik 0,22 persen menjadi 16.832,62. S&P 500 bertambah 0,25 persen menjadi 5.321,41. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,17 persen lebih tinggi pada level 39.872,99.
Saham Nvidia naik 0,6 persen sebelum merilis laporan pendapatannya setelah penutupan perdagangan. Analis memperkirakan raksasa semikonduktor itu akan mencatatkan hasil yang kuat lagi.
Baca juga: Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja
Saham Nvidia telah melonjak sekitar 92 persen pada tahun 2024, dan telah melonjak 205,1 persen selama 12 bulan terakhir. Nvidia juga telah menjadi pusat reli pasar yang sebagian besar didorong oleh antusiasme bahwa AI akan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kepala strategi lintas aset di Nomura Private Capital Matt Rowe mengatakan, posisi investor di saham Nvidia saat ini juga sangat besar.
“Investor tidak ingin ketinggalan berpartisipasi jika mereka menghasilkan angka yang bagus,” kata Rowe.
Baca juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham 20 Mei 2024
“Tetapi sisi lain, jika hal ini tidak menarik dan tidak ada masukan konstruktif yang mendukung gagasan ekspansi berkelanjutan, maka dapat terjual dengan sangat cepat,” lanjut Rowe.
Saham Palo Alto Networks turun 3,7 persen pada hari Selasa. Perusahaan keamanan siber ini menyampaikan panduan kuartal saat ini yang sejalan dengan perkiraan konsensus para analis yang disurvei oleh LSEG.
Nasdaq mencatat rekor intraday dan penutupan, sementara Dow jatuh karena penurunan tajam pada saham JPMorgan Chase.
Baca juga: Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto
Trader kini mengalihkan perhatian mereka pada komentar dari pejabat Federal Reserve. Gubernur bank sentral Christopher Waller mengatakan dia ingin melihat data inflasi yang mendukung “beberapa bulan” sebelum menurunkan suku bunga.
“Pasar telah menepis beberapa komponen inflasi di tengah data konsumen yang mengkhawatirkan,” jelas Rowe.
“Dari sisi volatilitas, pasar memperkirakan tidak ada gangguan seolah-olah hampir ada jaminan bahwa pasar akan terus bergerak naik secara perlahan, namun tetap lebih tinggi, dan sepertinya semuanya aman,” tegas Rowe.
Baca juga: Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana Buyback Saham
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.