Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Saham Nvidia, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Kompas.com - 22/05/2024, 08:55 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (21/5/2024). Saham Nvidia menjadi fokus investor sebelum merilis laporan pendapatannya usai penutupan pergagangan.

Nasdaq Komposit naik 0,22 persen menjadi 16.832,62. S&P 500 bertambah 0,25 persen menjadi 5.321,41. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,17 persen lebih tinggi pada level 39.872,99.

Saham Nvidia naik 0,6 persen sebelum merilis laporan pendapatannya setelah penutupan perdagangan. Analis memperkirakan raksasa semikonduktor itu akan mencatatkan hasil yang kuat lagi.

 Baca juga: Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Saham Nvidia telah melonjak sekitar 92 persen pada tahun 2024, dan telah melonjak 205,1 persen selama 12 bulan terakhir. Nvidia juga telah menjadi pusat reli pasar yang sebagian besar didorong oleh antusiasme bahwa AI akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Kepala strategi lintas aset di Nomura Private Capital Matt Rowe mengatakan, posisi investor di saham Nvidia saat ini juga sangat besar.

“Investor tidak ingin ketinggalan berpartisipasi jika mereka menghasilkan angka yang bagus,” kata Rowe.

 Baca juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham 20 Mei 2024

“Tetapi sisi lain, jika hal ini tidak menarik dan tidak ada masukan konstruktif yang mendukung gagasan ekspansi berkelanjutan, maka dapat terjual dengan sangat cepat,” lanjut Rowe.

Saham Palo Alto Networks turun 3,7 persen pada hari Selasa. Perusahaan keamanan siber ini menyampaikan panduan kuartal saat ini yang sejalan dengan perkiraan konsensus para analis yang disurvei oleh LSEG.

Nasdaq mencatat rekor intraday dan penutupan, sementara Dow jatuh karena penurunan tajam pada saham JPMorgan Chase.

 Baca juga: Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Trader kini mengalihkan perhatian mereka pada komentar dari pejabat Federal Reserve. Gubernur bank sentral Christopher Waller mengatakan dia ingin melihat data inflasi yang mendukung “beberapa bulan” sebelum menurunkan suku bunga.

“Pasar telah menepis beberapa komponen inflasi di tengah data konsumen yang mengkhawatirkan,” jelas Rowe.

“Dari sisi volatilitas, pasar memperkirakan tidak ada gangguan seolah-olah hampir ada jaminan bahwa pasar akan terus bergerak naik secara perlahan, namun tetap lebih tinggi, dan sepertinya semuanya aman,” tegas Rowe.

Baca juga: Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana Buyback Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com