Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Ekonom Ingatkan Risiko Pertumbuhan Ekonomi RI 8 Persen | Anomali Harga Emas yang Terus Cetak Rekor

Kompas.com - 23/05/2024, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Prabowo Mau Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Ekonom Ingatkan Risikonya

Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke level 8 persen dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan. Namun ternyata, pertumbuhan ekonomi yang "dipaksakan" dinilai bakal berdampak buruk terhadap fundamental ekonomi negara itu sendiri.

Chief Economist DBS Bank Taimur Baig menjelaskan, laju pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dari kapabilitas suatu negara dapat menimbulkan distorsi makroekonomi yang luas. Hal ini ditandai salah satunya dengan pelebaran defisit transaksi berjalan, akibat angka impor yang melonjak untuk mendongkrak aktivitas ekonomi.

"(Pertumbuhan ekonomi yang terlalu pesat) juga dapat mengerek inflasi. Ini juga dapat menciptakan 'overheat' pasar aset, gelembung ekuitas properti, dan sebagainya," ujar dia dalam DBS Asian Insights Conference 2024, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

"Yang mana bisa menimbulkan permasalahan stabilitas finansial," sambungnya.

Selengkapnya klik di sini.

2. Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit perbankan terus tumbuh hingga April 2024. Bahkan, laju pertumbuhan kredit perbankan mencapai level tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Berdasarkan data BI, penyaluran kredit perbankan tumbuh 13,09 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada April lalu. Laju pertumbuhan ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 11,8 persen.

"Pertumbuhan kredit 13,09 persen di April kemarin adalah pertumbuhan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir," ujar Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Lebih lanjut Juda bilang, pertumbuhan itu tidak terlepas dari geliat ekonomi yang membaik. Ini tercermin dari data yang menunjukan, pertumbuhan positif penyaluran kredit dicatat oleh sektor industri, jasa dunia usaha, hingga perdagangan.

Selengkapnya klik di sini.

3. Rupiah Sempat Melemah Lagi ke Rp 16.000, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget, Enggak Usah Bingung..

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sempat kembali menyentuh level Rp 16.000 per dollar AS. Ini terjadi di tengah tren penguatan rupiah yang telah meninggalkan level Rp 16.000 dollar AS pada pekan lalu. Namun demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo tidak ambil pusing.

Menurut dia, fluktuasi nilai tukar mata uang merupakan suatu hal yang wajar terjadi. Adapun sampai dengan saat ini, pergerakan nilai tukar rupiah sudah sesuai dengan ekspektasi BI. Bahkan, kurs rupiah saat ini jauh lebih baik dari perhitungan bank sentral sebelumnya.

Pada pengujung April lalu, BI memprediksi, nilai tukar rupiah baru bisa menyentuh level Rp 16.000 per dollar AS pada kuartal III-2024. Kemudian, rupiah baru bisa berada di bawah Rp 16.000 per dollar AS pada kuartal terakhir tahun ini.

"Enggak usah kaget, enggak usah bingung (nilai tukar rupiah ) Rp 15.990, Alhamdulillah, yang penting stabil ya di sekitar Rp 16.000, bahkan menuju Rp 15.900, dan seterusnya," kata Perry, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Selengkapnya klik di sini.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com