Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Tinggi, Investor Bisa Pilih Instrumen Investasi Berisiko Rendah

Kompas.com - 02/06/2024, 13:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah tingkat suku bunga yang tinggi, investor perlu melakukan asesmen terhadap risiko-risiko yang berpotensi muncul.

Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan, investor juga dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen yang cenderung berisiko rendah seperti reksa dana yang berinvestasi di pasar uang.

Pasalnya, tingginya tingkat suku bunga saat ini akan mendorong kenaikan tingkat suku bunga deposito perbankan.

 

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Ambil Untung dari Investasi Emas?

Ilustrasi investasi.SHUTTERSTOCK/TZIDO SUN Ilustrasi investasi.

Dengan demikian, reksa dana dengan underlying produk-produk di pasar uang akan memiliki prospek yang positif.

Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dapat menjadi pilihan untuk jangka pendek di kondisi seperti saat ini dan dapat menjadi salah satu pilihan dalam melakukan diversifikasi inevstasi. Reksa dana pasar uang menghasilkan kinerja baik dalam setahun terakhir," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (2/6/2024).

Ia menambahkan, reksa dana pasar uang umumnya mengalokasikan investasinya pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi dengan jangka waktu di bawah satu tahun.

Dengan risiko yang relatif rendah reksa dana jenis ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk investor yang mencari instrumen investasi yang stabil dengan return yang moderat.

Baca juga: Langkah Memulai Investasi di Instrumen Syariah

Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian, kinerja reksa dana pasar uang mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang April 2024.

Merujuk data Infovesta Utama, ia bilang, reksa dana pasar uang mencatatkan return 0,39 persen pada April 2024. Sedangkan secara kumulatif, sejak awal tahun (YtD) return reksadana pasar uang juga tercatat paling tinggi sebesar 1,53 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

Whats New
High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com